Senin, 08 Agustus 2011

Bursa Asia Jatuh, Pascadowngrade Utang AS

Headline
INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia jatuh pada Senin (8/8), dengan investor terguncang setelah utang pemerintah AS diturunkan untuk pertama kalinya dalam sejarah.

Indeks Nikkei Stock Average turun 1,3%, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 1,6%. Saham perbankan melemah, dengan Sumitomo Mitsui Financial Group Inc turun 2,3% dan Shinsei Bank Ltd turun 3% di Tokyo.

Dengan penurunan untuk minyak mentah berjangka, beberapa saham energi yang juga terkoreksi, dengan Origin Energy Ltd Australia melemah 1,2% di Sydney, dan JX Holdings Inc turun 1,7% di Tokyo.

Pekan lalu, saham Jepang turun lebih dari 5%, sementara saham Australia jatuh lebih dari 7%, karena investor cemas apakah AS menuju resesi kedua.

Volatilitas dalam lima hari memuncak dengan downgrade Standard & Poor untuk krdit utang AS menjadi AA+ dari AAA.

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner kemarin mengecam aksi S&P, sembari mengatakan langkah itu menunjukkan ‘penghakiman yang mengerikan’ dan ‘kurangnya pengetahuan yang menakjubkan’ tentang kebijakan anggaran AS.

Geithner juga menepis kekhawatiran bahwa ekonomi AS akan tergelincir ke dalam resesi kedua, sembari mengatakan ekonomi AS masih tangguh.

Data pekerjaan yang dirilis akhir pekan lalu menunjukkan bahwa ekonomi AS menambahkan 117 ribu pekerjaan pada Juli dan tingkat pengangguran sedikit turun menjadi 9,1%, lebih baik dari ekspektasi pasar.

"Meskipun kami mengekspektasikan downgrade, keputusan ini dalam beberapa pengertian berjalan ke arah yang tidak diketahui," kata Michael Blythe, ekonom di Commonwealth Bank. Demikan dilansir dari yahoo.com.

Aksi yang tidak biasanya ini menjadi bahan diskusi pejabat keuangan dari Kelompok 20 negara ekonomi (G20) dalam diskusi darurat Minggu kemarin, demi proposal untuk meminimalkan guncangan pasar global.

Sedangkan Kelompok Tujuh negara ekonomi (G7), sebuah subset dari G20, mengatakan, "Kami berkomitmen mengambil tindakan terkoordinasi bila diperlukan, untuk memastikan likuiditas dan mendukung fungsi pasar keuangan, stabilitas keuangan dan pertumbuhan ekonomi."

Sementara itu, Bank Sentral Eropa sedang berusaha menopang kepercayaan pasar global terhadap zona euro, dimana ECB Minggu malam mengatakan akan secara aktif menerapkan program pembelian obligasi, mengindikasikan kemungkinan akan membeli obligasi pemerintah Spanyol dan Italia.

"Memperluas sekuritas dan program pasar ECB ke pasar Italia, akan memperbesar jaring pengaman Uni Eropa dan bertindak sebagai pemutus sirkuit antara daerah euro yang tertekan dan pasar modal global," kata ahli strategi di Brown Brothers Harriman. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar