Kamis, 20 Januari 2011

Bursa Asia Berguguran, IHSG Terpangkas 80 Poin



Jakarta - Sebanyak 225 saham melemah, sehingga memaksa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas hingga 80 poin seiring dengan pelemahan di bursa-bursa regional. Penurunan bursa-bursa di Asia ini merupakan yang paling parah dalam lima bulan terakhir.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah ke posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 9.055 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG terkoreksi 11,918 poin (0,34%) ke level 3.522,366. Indeks melemah terkena imbas memerahnya bursa global dan regional.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG merosot hingga 74,930 poin (2,13%) ke level 3.459,354. Pelemahan itu memaksa indeks kembali nongkrong di level 3.400.

Dan menutup perdagangan, Kamis (20/1/2011), IHSG anjlok 80,166 poin (2,27%) ke level 3.454,118. Sementara Indeks LQ 45 turun 16,018 poin (2,57%) ke level 605,717.

Sentimen negatif dari bursa global dan regional membuat indeks tertekan. Investor masih mengamankan portofolionya karena khawatir indeks masih akan melemah lebih dalam lagi.

Seluruh sektor industri di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terjerat di zona merah, tak satu pun yang bisa menguat. Minimnya informasi positif baik dari dalam maupun luar negeri membuat indeks tak kuasa bergerak ke atas.

Saham-saham yang menderita pelemahan paling dalam berada di sektor komoditas, yaitu pertambangan dan perkebunan. Keduanya melemah dengan signifikan, lebih dari 3%.

Posisi tertinggi yang bisa diraih indeks hari ini berada di level 3.534,002 pada pembukaan perdagangan. Sementara posisi terendahnya di level 3.441,630, jatuh lebih dari 90 poin.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 93.452 kali pada volume 3,567 miliar lembar saham senilai Rp 5,034 triliun. Sebanyak 34 saham naik, 225 saham turun dan 49 saham stagnan.

Transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign nett sell) tipis sebanyak Rp 38,605 miliar.

Bursa-bursa di Asia pun berguguran, sepanjang perdagangan bergerak di teritori negatif. Penurunan ini merupakan yang paling parah melanda bursa regional dalam lima bulan terakhir.

Berikut kondisi bursa-bursa regional hingga sore hari ini:

* Indeks Komposit Shanghai terpuruk 79,64 poin (2,89%) ke level 2.678,45.
* Indeks Hang Seng ambruk 415,92 poin (1,70%) ke level 24.003,70.
* Indeks Nikkei 225 terkoreksi 119,79 poin (1,13%) ke level 10.437,31.
* Indeks Straits Times anjlok 38,99 poin (1,20%) ke level 3.202,97.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Maskapai Reasuransi (MREI) naik Rp 130 ke Rp 680, Ace Hardware (ACES) naik Rp 100 ke Rp 2.575, Bank Danamon (BDMN) naik Rp 100 ke Rp 5.850, dan Pioneerindo (PTSP) naik Rp 90 ke Rp 465.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITM) turun Rp 2.100 ke Rp 48.850, Schering Plough (SCPI) turun Rp 2.000 ke Rp 32.000, Gudang Garam (GGRM) tuurn Rp 1.350 ke Rp 36.200, dan Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.200 ke Rp 47.800.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah ke posisi Rp 9.070 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 9.055 per dolar AS. (ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar