Selasa, 13 September 2011

Kepanikan Yunani Picu Rupiah Konsolidasi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (13/9) diprediksi konsolidasi-melemah. Rumor default Yunani telah membuat pasar panik sehingga memperkokoh dolar AS.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, rupiah cenderung konsolidasi walaupun ruang pelemahannya masih ada. Karena itu, peluang pelemahan rupiah hari ini jadi terbatas di tengah semakin memburuknya krisis utang zona euro.

Kondisi itu, masih lanjutan dari Yunani yang dirumorkan bakal mengajukan default (gagal bayar). "Rupiah akan konsolidasi dan bergerak dalam kisaran 8.580-8.620 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, lanjut Firman, rupiah juga kurang mendapat tenaga dari sentimen domestik. Karena itu, sulit mengharapkan penguatan rupiah hari ini jika hanya mengandalkan capital inflow. "Sebab, krisis utang di Eropa bakal membuat pasar begitu panik yang akan memperkuat dolar AS untuk jangka pendek," ucapnya.

Walaupun, digarisbawahi Firman, untuk jangka panjang, outlook rupiah masih tetap positif. Tapi, untuk saat ini rupiah masih konsolidasi. Apalagi, posisi Bank Indonesia (BI) saat ini sudah dovish (outlook ekonomi yang secara umum mendukung suku bunga rendah). "Karena itu, sulit mengharapkan penguatan rupiah yang signifikan," papar Firman.

Sementara itu, lanjut Firman, rencana Bank Indonesia untuk merepatriasi cadangan devisa (BI mewajibkan devisa eskpor disimpan di dalam negeri) dinilainya tidak berpengaruh banyak pada pergerakan rupiah saat ini. Memang, ini seharusnya positif bagi rupiah. Tapi, karena realisasinya masih butuh waktu, sentimen itu masih kalah oleh pengaruh negatif dari Yunani. "Jadi, faktor repatriasi baru akan terasa dampaknya bagi rupiah akhir September ini," imbuh Praska.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (12/9) ditutup melemah tajam 30 poin (0,35%) ke level 8.595/8.605 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar