Kamis, 27 Oktober 2011

Rupiah masih keok karena importir mengoleksi dollar

Rupiah masih keok karena importir mengoleksi dollar
JAKARTA. Rupiah tergelincir untuk hari yang ketiga, karena spekulasi importir memburu dollar AS untuk membayar tagihan akhir bulan. Data antar bank lokal menunjukkan, nilai tukar rupiah tergerus 0,1% ke level Rp 8.883 per dollar AS pada pukul 9.10 di Jakarta.

Mata uang Garuda ini tercatat sudah melemah 0,2% pada pekan ini, sebelum data neraca perdagangan dirilis 1 November mendatang. Ekonom yang disurvei Bloomberg memprediksi, surplus perdagangan Indonesia menyusut sebesar US$ 1 miliar menjadi US$ 2,8 miliar pada September lalu.

Kepala divisi global market PT Bank UOB Indonesia Bambang Eko Joewono menuturkan, biasanya ada permintaan korporasi di akhir bulan. "Kami belum melihat bank sentral memasok dollar dalam dua hari terakhir. Mereka akan mulai masuk jika rupiah di level 8.900," ungkapnya, di Jakarta, hari ini.

Adapun, data Inter- Dealer Market Association menunjukkan, pada pekan ini hingga kemarin, imbal hasil obligasi pemerintah yang jatuh tempo Juli 2021 naik enam basis poin ke posisi 6,41%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar