Jumat, 07 Oktober 2011

Terkena Profit Taking, IHSG Turun Tipis 17 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena profit taking dan terpaksa turun 17 poin. Koreksi ini menahan IHSG di level 3.400 padahal siang tadi sempat ke 3.500.

Sementara Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.900 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.980 per dolar AS.

Membuka perdagangan akhir pekan pagi tadi, IHSG menguat 37,096 poin (1,07%) ke level 3.480,202 menyusul kabar dari Eropa yang akan melakukan rekapitalisasi perbankan untuk menghindari kolaps. Bursa-bursa Asia juga menyambut positif sentimen ini.

Aksi beli di saham-saham unggulan mendorong IHSG naik lagi ke level 3.500. Posisi tertinggi yang bisa diraih IHSG hari ini di posisi 3.526,801.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menanjak 65.680 poin (1,90%) ke level 3.508,786 didorong menguatnya saham-saham berkapitalisasi besar. Saham-saham ini berlomba mengambil tempat di top gainers.

Investor banyak yang bermain cepat dengan mengambil keuntungan dari penguatan saham-saham yang masih murah pagi tadi. Aksi ambil untung pun marak terjadi di saham-saham yang pagi tadi memimpin penguatan.

Indeks pun sempat jatuh ke zona merah akibat aksi ambil untung ini, berhenti di posisi terendahnya 3.418,136 sebelum akhirnya kembali naik namun poin yang dicetaknya masih tipis.

Menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (7/10/2011), IHSG kembali jatuh, terkoreksi 17,422 poin (0,51%) ke level 3.425,684. Sementara Indeks LQ 45 turun 3,398 poin (0,57%) ke level 600,231.

Saham-saham tambang dan bank yang sempat memimpin laju penguatan bursa, langsung terkena profit taking. Akhirnya indeks sektor tambang malah terperosok ke zona merah.

Banyak investor yang ingin mengambil keuntungan dengan cepat dalam rangka mengganti kerugian yang dialaminya dalam beberapa perdagangan terakhir, saat IHSG terjun bebas akibat buruknya sentimen global.

Meski marak aksi ambil untung, investor asing secara perlahan konsisten mulai kembali menanamkan sahamnya di pasar modal dalam negeri. Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 381,392 miliar di seluruh pasar.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 150.026 kali pada volume 5,167 miliar lembar saham senilai Rp 4,557 triliun. Sebanyak 72 saham naik, sisanya 155 saham turun, dan 75 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa Asia masih kuat di zona hijau, tidak IHSG yang beda sendiri akibat berfluktuasi. Bursa saham Hong Kong mencetak poin paling tinggi di regional.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore ini:
  • Indeks Hang Seng melesat 534,73 poin (3,11%) ke level 17.707,01.
  • Indeks Nikkei 225 menguat 83,60 poin (0,98%) ke level 8.605,62.
  • Indeks Straits Times menanjak 44,84 poin (1,72%) ke level 2.647,96.
  • Indeks Kospi melonjak 49,45 poin (2,89%) ke level 1.759,77.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Astra Internasional (ASII) naik Rp 2.550 ke Rp 63.250, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.100 ke Rp 12.500, Bank Mega (MEGA) naik Rp 500 ke Rp 3.500, dan Multi Prima (LPIN) naik Rp 475 ke Rp 2.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Sarana Menara (TOWR) turun Rp 1.650 ke Rp 8.550, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 700 ke Rp 37.600, Century Textille (CNTX) turun Rp 700 ke Rp 6.900, dan Astra Agro (AALI) turun Rp 550 ke Rp 17.100.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar