Selasa, 25 Oktober 2011

Investor Wait and See, IHSG Flat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup flat karena investor masih menunggu hasil pertemuan para petinggi Eropa soal penanggulangan krisis. Indeks cuma naik tipis tiga poin saja.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah tipis di posisi Rp 8.840 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.835 per dolar AS.

Membuka perdagangan, IHSG menguat 15,443 poin (0,41%) ke level 3.722,225. Menguatnya bursa global juga ikut membantu pergerakan indeks.

Setelah naik tinggi ke posisi 3.733,927, indeks langsung meluncur tajam bak roller coaster ke posisi terendahnya di 3.700,653. Pergerakan indeks setelahnya langsung fluktuatif.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG naik tipis 2,757 poin (0,07%) ke level 3.709,539. Aksi tunggu investor masih berlanjut sambil menanti hasil pertemuan para petinggi Eropa.

Indeks terus bergerak labil memasuki perdagangan sesi II, dibarengi dengan beberapa aksi ambil untung. Aksi beli selektif masih terjadi di saham-saham lapis dua.

Menutup perdagangan, Selasa (25/10/2011), IHSG naik tipis 3,696 poin (0,09%) ke level 3.710,478. Sementara Indeks LQ 45 menguat tipis 1,054 poin (0,15%) ke level 660,670.

Profit takin terjadi di saham-saham berbasis finansial, properti dan agribisnis. Sementara saham-saham tambang memimpin penguatan bursa.

Indeks sektoral di lantai bursa didominasi warna hijau, meski beberapa masih ada yang memerah dan menjadi pemberat bursa, yaitu indeks sektor agribisnis, industri dasar, properti dan finansial.

Investor masih menanti hasil dari pertemuan petinggi Eropa akan kebijakan penyelesaian krisis utang setempat. Pada hari terakhir pertemuan besok, diharapkan ada kesepakatan dan detail mengenai cara penanggulangan krisis.

Transaksi pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) senilai Rp 192,041 miliar di pasar reguler dan negosiasi. Investor asing terlihat lebih agresif ketimbang domestik.


Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 114.809 kali pada volume 3,931 miliar lembar saham senilai Rp 3,875 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 117 saham turun, dan 215 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia masih bergerak mixed dengan kecenderungan menguat. Membaiknya data

manufaktur China membuat investor pede pertumbuhan ekonomi di Asia masih terjaga.

Berikut situasi dan kondisi di bursa-bursa regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melonjak 39,34 poin (1,66%) ke level 2.409,67.
  • Indeks Hang Seng menguat 196,38 poin (1,05%) ke level 18.968,20.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 81,67 poin (0,92%) ke level 8.762,31.
  • Indeks Straits Times turun tipis 0,54 poin (0,02%) ke level 2.760,41.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indomobil (IMAS) naik Rp 650 ke Rp 12.400, Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 20.200, Bayan (BYAN) naik Rp 250 ke Rp 19.100, dan Astra Internasional (ASII) naik Rp 250 ke Rp 68.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Multibreeder (MBAI) turun Rp 650 ke Rp 14.100, Semen Gresik (SMGR) turun Rp 350 ke Rp 9.000, SMART (SMAR) turun Rp 200 ke Rp 5.900, dan Mayora (MYOR) turun Rp 150 ke Rp 13.650.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar