Rabu, 28 Desember 2011

Investor Lokal Lepas Saham, IHSG Melemah 20 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 20 poin akibat aksi jual saham yang dilakukan investor lokal. Koreksi bursa-bursa di Asia juga turut memberi sentimen negatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 9.110 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.205 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG berkurang 6,619 poin (0,18%) ke level 3.782,806 terseret arus negatif bursa Asia. Volume perdagangan yang masih serba tipis membuat indeks sulit bergerak ke atas.

Tekanan jual langsung terjadi begitu pembukaan perdagangan, indeks langsung parkir di posisi terendahnya di zona merah. Indeks Sama sekali tak menyentuh zona hijau hari ini.

Pada penutupan perdagangan, IHSG berkurang 16,314 poin (0,43%) ke level 3.773,111. Investor kurang bergairah berdagang sehingga volume dan nilai transaksi tipis seperti perdagangan sebelumnya.

Koreksi hebat langsung terjadi di perdagangan sesi II, indeks anjlok ke posisi terendahnya hari ini di 3.744,631. Tekanan jual semakin tinggi dilakukan oleh investor lokal.

Menutup perdagangan, Rabu (28/12/2011), IHSG melemah 20,211 poin (0,54%) ke level 3.769,214. Sementara Indeks LQ 45 turun 6,323 poin (0,95%) ke level 663,692.

Melambatnya tingkat konsumsi serta bertambahnya jumlah pengangguran di Jepang membuat bursa-bursa di Asia terkena koreksi cukup dalam. Sentimen negatif ini berimbas juga ke bursa saham lokal.

Investor kurang bergairah dalam bertransaksi karena sudah menjelang akhir-akhir perdagangan tahun 2011. Aksi window dressing yang biasanya terjadi di penghujung tahun sepertinya belum banyak dilakukan.

Aksi jual saham banyak dilakukan investor lokal, sementara investor asing menjadi pihak penampung. Transaksi asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 27,394 miliar di seluruh pasar.

Aksi jual banyak dilakukan di saham-saham berbasis infrastruktur dan finansial. Sementara saham-saham yang paling diincar berada di sektor argikultur, properti dan perdagangan.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 78.770 kali pada volume 6,163 miliar lembar saham senilai Rp 2,698 triliun. Sebanyak 124 saham naik, sisanya 102 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Pergerakan bursa-bursa di Asia belum menggembirakan sejak pagi tadi, mayoritas masih terpuruk di zona merah. Hanya bursa saham China yang akhirnya mampu menguat.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,81 poin (0,18%) ke level 2.170,01.
  • Indeks Hang Seng melemah 110,50 poin (0,59%) ke level 18.518,67.
  • Indeks Nikkei 225 turun tipis 16,94 poin (0,20%) ke level 8.423,62.
  • Indeks Straits Times turun 11,27 poin (0,42%) ke level 2.662,35.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 1.650 ke Rp 13.500, Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 1.000 ke Rp 111.000, Indomobil (IMAS) naik Rp 700 ke Rp 13.550, dan Mayora (MYOR) naik Rp 650 ke Rp 13.750.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.000 ke Rp 60.100, Astra Internasional (ASII) turun Rp 750 ke Rp 73.250, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 37.350, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 16.750.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar