Selasa, 16 Agustus 2011

APLN naikkan target penerbitan obligasi

APLN naikkan target penerbitan obligasi
JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) menaikkan target penawaran obligasi perdananya menjadi sebesar Rp 1,2 triliun dari sebelumnya yang hanya sebesar Rp 800 miliar. Kenaikan target tersebut dilakukan setelah masa pembentukan harga alias book building obligasi tersebut mengalami kelebihan penawaran atawa oversubscribe empat kali sebesar Rp 3 triliun.

Sebagian besar penawaran yang masuk sekitar 60% datang dari investor asuransi, sedangkan sisanya sekitar 15-18% berasal dari investor dana pensiun, sebesar 15% dari reksadana, dan sisanya merupakan sindikasi dari investor ritel.

"Akhirnya setelah kami berkonsultasi dengan underwriter, kami sepakat menaikkan target," tutur Direktur Keuangan APLN Caesar M. Dela Cruz, Senin (15/8).

Untuk obligasi tersebut, APLN menawarkan kupon 10% untuk seri A dengan tenor 3 tahun dan seri B ditawarkan dengan kupon 11% dengan tenor lima tahun. Untuk seri A, ditargetkan bisa menyerap Rp 325 miliar, sedangkan untuk obligasi seri B ditargetkan maksimal sebesar Rp 875 miliar. Sebagai jaminan APLN mengagunkan Central Park Mall dengan rasio penjaminan 125%.

"Mudah-mudahan masa penawaran bisa diselesaikan sebelum Lebaran. Listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa awal September," tuturnya.

Direktur APLN Indra Wijaya mengatakan penerbitan surat utang ini untuk mengakuisisi perusahaan properti yang memiliki proyek di wilayah Jakarta, Bali maupun Bogor. Proyek itu bisa berupa apartemen, perhotelan, pertokoan, pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, ataupun perumahan. Adapun akuisisi ditargetkan paling lambat terlaksana pada 2013.

"Proyeknya belum dapat kami sampaikan karena masih dalam due diligent. Ada delapan proyek yang sedang negosiasi dengan kami. Dari delapan tersebut, mungkin hanya dua atau tiga proyek saja yang kami ambil. Kalau dua atau tiga proyek tersebut dananya pas Rp 1,2 triliun," paparnya.

Pefindo memberikan peringkat A untuk obligasi tersebut. APLN menunjuk PT Deutsche Securities Indonesia, PT Indo Premier Securities, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar