Selasa, 16 Agustus 2011

Saham Komoditas Dilepas, IHSG Menipis 6 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tipis 6 poin akibat profit taking di saham-saham berbasis komoditas. Bursa regional yang melemah turut memberi sentimen negatif terhadap indeks.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di posisi Rp 8.530 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.540 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menanjak 20,616 poin (0,52%) ke level 3.980,638 didorong naiknya harga-harga komoditas dunia. Penguatan bursa global dan regional juga memberi tren positif terhadap indeks.

Indeks Belum berhasil menembus level psikologis 4.000 dan hanya mampu menanjak hingga ke level 3.996,371 sebelum akhirnya melambat akibat aksi ambil untung.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melaju 22,585 poin (0,57%) ke level 3.982,607. Penguatan saham-saham bank berkapitalisasi besar memimpin laju IHSG.

Berlanjutnya aksi ambil untung berimbas kepada jatuhnya IHSG ke zona merah, bahkan sempat mendarat di level terendahnya di 3.937,688. Saham-saham unggulan terkena tekanan jual.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (16/8/2011), IHSG ditutup turun tipis 6,745 poin (0,18%) ke level 3.953,277. Sementara Indeks LQ 45 melemah tipis 2,028 poin (0,29%) ke level 700,403.

Sektor properti menguat hampir satu persen, dibantu sektor finansial dan perdagangan mencoba menahan bursa bertahan di zona hijau. Namun apa daya, aksi ambil untung di saham-saham berbasis komoditas begitu gencar sehingga pertahanan IHSG ambruk juga.

Transaksi investor asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 8,976 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 182.636 kali pada volume 8,671 miliar lembar saham senilai Rp 5,898 triliun. Sebanyak 95 saham naik, sisanya 153 saham turun, dan 85 saham stagnan.

Hanya bursa saham Jepang yang mampu menguat di tengah terpuruknya bursa-bursa di Asia. Saham-saham teknologi di Jepang mampu menguat didorong rencana akuisisi Motorolla oleh Google.

Sementara bursa-bursa saham regional lainnya terjebak di zona merah terkena sentimen melambatnya perekonomian global akibat krisis utang di Eropa. Krisis tersebut diprediksi bisa menghambat kinerja emiten berorientasi ekspor.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa regional sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai melemah 18,60 poin (0,71%) ke level 2.608,17.
  • Indeks Hang Seng turun 48,02 poin (0,24%) ke level 20.212,08.
  • Indeks Nikkei 225 naik 21,02 poin (0,23%) ke level 9.107,43.
  • Indeks Straits Times anjlok 36,80 poin (1,28%) ke level 2.837,60.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Fastfood (FAST) naik 500 ke Rp 9.700, Citra Tubindo (CTBN) naik Rp 500 ke Rp 3.500, Lippo Cikarang (LPCK) naik Rp 470 ke Rp 2.400, dan Sorini Agro (SOBI) naik 350 ke Rp 2.450.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 900 ke Rp 45.600, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 350 ke Rp 54.200, Adira Finance (ADMF) turun Rp 300 ke Rp 11.200, dan Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 15.000.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar