Rabu, 25 Januari 2012

IMF: Krisis Eropa Ancam Resesi Global

Headline
INILAH.COM, Washington - Krisis utang Eropa dapat berujung pada resesi ekonomi dunia dan dibutuhkan dinding pelindung besar untuk mencegah terjadinya penyebaaran kerusakan yang ditimbulkannya.

Hal ini disampaikan Kepala ekonom IMF Olivier Blanchard pada acara konferensi pers, Selasa (24/1) waktu Washington seperti dikutip Reuters. IMF telah memangkas perkiraan pertumbuhan global 2012 menjadi 3,3 persen dari perkiraan tiga bulan lalu sebesar 4 persen dan memperingatkan itu bisa drop serendah 1,3 persen jika masalah utang di Zona Euro ini memungkinkan krisis yang lebih lama lagi. Untuk 2013, IMF memperkirakan pertumbuhan global sebesar 3,9 persen. "Pusat bahaya adalah Euro tapi seluruh dunia semakin dipengaruhi. Ada bahaya yang lebih besar, yaitu bahwa krisis Eropa meningkat, dan dalam hal ini dunia bisa jatuh ke dalam resesi lain," tandasnya.

"Dengan serangkaian langkah-langkah yang tepat, yang terburuk dapat dengan definitif dihindari dan pemulihan dapat terjadi pada jalurnya," katanya. "Langkah-langkah ini dapat diambil, perlu diambil, dan perlu diambil segera."

IMF menyerukan tindakan cepat dari 17 negara zona euro, yang mengatakan akan cenderung melihat kontraksi ekonomi tahun ini sebesar 0,5 persen. "Tantangan kebijakan paling cepat adalah mengembalikan kepercayaan dan mengakhiri krisis di kawasan euro dengan mendukung pertumbuhan sementara mempertahankan penyesuaian, mengandung deleveraging, dan menyediakan lebih banyak likuiditas dan akomodasi moneter," katanya dalam laporan World Economic Outlook terbaru.

Blanchard dan pejabat IMF lainnya menekankan berulang kali bahwa Eropa perlu untuk meningkatkan dana penyelamatan untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan yield obligasi rendah sehingga negara-negara seperti Italia dan Spanyol dapat meminjam pada harga terjangkau.

Pembicaraan antara pemegang Obligasi swasta dan pemerintah Yunani telah dilakukan, meningkatkan risiko Athena yang dapat menghadapi default yang akan menyebabkan krisis lebih dalam.

Managing Direktur IMF Christine Lagarde memperingatkan pada hari Senin bahwa kegagalan untuk mendirikan dinding yang lebih besar terhadap penyakit menular keuangan dapat menyebabkan krisis yang terjadi pada tahun 1930-an.

Jose Vinals, Direktur Monetary and Capital Markets IMF mengatakan hal itu penting bagi keduanya untuk meningkatkan ukuran dari Dana Penyelamatan dan Fleksibilitas Eropa yang saat ini hanya sebesar 500 miliar euro. Selain untuk membantu negara-negara, mereka juga harus mampu mengambil saham langsung di bank-bank bermasalah untuk memecahkan hubungan antara risiko utang nasional dan bank-bank nasional.

IMF mempertahankan proyeksi pertumbuhan 1,8% untuk Amerika Serikat pada tahun 2012, tetapi mengatakan menaikkan pengeluaran dapat mengimbangi jika kekacauan bertambah di Eropa.

IMF juga memotong proyeksi untuk Jepang 1,7 persen dari bulan September 2,3 persen dan mendesak Tokyo untuk menjadi lebih ambisius dalam mengurangi utang dan menerapkan pajak konsumen. Kegiatan ekonomi di negara-negara maju akan naik rata-rata 1,5 persen tahun 2012 dan 2013, terlalu lamban untuk membuat mengatasi tingkat pengangguran yang tinggi.

IMF juga memproyeksikan pertumbuhan di negara-negara berkembang melambat menjadi 5,4 persen tahun ini, dari 6,2 persen tahun lalu dan di bawah perkiraan 6,1 persen pada bulan September, dan merekan menyarakan untuk fokus kepada kebijakan untuk bisa mengangkat pertumbuhan. IMF mengurangi angka pertumbuhan China menjadi 8,2 persen untuk tahun 2012, dari 9,0 persen. Pertumbuhan China akan rebound 8,8 persen pada tahun 2013.

Untuk pertumbuhan yang cepat di Asia secara keseluruhan, IMF memangkas outlook pertumbuhan untuk 2012 menjadi 7,3 persen dari 8 persen. Di tempat lain, IMF mengatakan pertumbuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara, terutama didorong oleh pemulihan di Libya setelah perang saudara sembilan bulan yang berakhir dengan penangkapan dan pembunuhan pemimpin Muammar Kadafi pada bulan Oktober.

Harga minyak dunia cenderung turun sedikit pada tahun 2012 meskipun pertumbuhan dunia melambat. IMF mengatakan proyeksi harga dasar minyak tidak berubah sejak September ketika perkiraan US$100 per barel. Harga komoditas non minyak ditetapkan jatuh 14% tahun ini, menambahkan risiko terhadap harga sebagian besar komoditas ke arah downside. Di Afrika, efek kelesuan ekonomi global cenderung terbatas di Afrika Selatan, dengan wilayah keseluruhan sekitar 5,5 persen tahun ini, kedua tercepat setelah Asia.

Dampak terbesar perlambatan kemungkinan akan terasa pusat Eropa dan Eropa Timur, yang memiliki hubungan dagang yang kuat dengan ekonomi zona euro, IMF berkata. Estimasi pertumbuhan di wilayah ini direvisi turun menjadi 1,1 persen pada tahun 2012 dari perkiraan sebelumnya 2,7 persen. Pertumbuhan akan beringsut hingga 2,4 persen tahun depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar