Selasa, 13 Desember 2011

IHSG Konsolidasi, Beli Saham 4 Sektor

INILAH.COM, Jakarta – IHSG pada Selasa (13/12) diperkirakan masih menjalani pola konsolidasi. Pilih saham sektor perbankan, properti, infrastruktur dan consumer goods.

Pengamat pasar modal Edwin Sebayang dari MNC Securities memprediksikan, meski KTT Eropa membuahkan kesepakatan penyelesaian krisis kredit, pelaku pasar keuangan masih menunggu hasil review Standard & Poor.

Lembaga pemeringkat ini dikabarkan tetap menurunkan peringkat sejumlah bank di Eropa. Bagi S&P, kesepakatan KTT Eropa yang tidak didukung oleh Inggris takkan membuat austerity measures atau (pengetatan defisit fiskal) berjalan maksimal.

Hal ini menyebabkan IHSG dalam jangka pendek masih menjalani pola konsolidasi dan semakin menjauh dari level support. “Namun, ada konfirmasi penerusan tren bullish, IHSG masih perlu konfirmasi penembusan level resistan 3.850,” ujarnya.

Konfirmasi penembusan level ini, menurut Edwin, sulit terjadi karena sentimen pasar masih didominasi faktor eksternal yang mempengaruhi likuiditas dana asing. “Mengingat apresiasi menembus level 3.850, perlu didukung likuiditas dan volume transaksi yang tebal.”

Edwin menilai, sentimen dalam negeri sebenarnya sangat positif. Apalagi pengesahan UU Pembebasan Lahan dipercepat pada 15 Desember mendatang. Ini seharusnya menjadi pendorong apresiasi harga saham-saham sektor properti, infrastruktur dan konstruksi.

Sementara itu, dengan earning per share (EPS) emiten-emiten berkapitalisasi besar di Indonesia yang masih bisa tumbuh minimal 20% hingga 2012, akan membuat valuasi saham-saham itu menarik.

Dengan forward PE 2012 yang memetakan PE 13-14 kali dan semakin kuatnya peluang Indonesia mendapatkan rating investment grade, beberapa saham dinilai Edwin masih bisa terjadi koreksi. “Beli saham-saham berikut ini,” kata Edwin.

Emiten perbankan yang ia rekomendasikan adalah Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Negara Indonesia (BBNI). Dari sektor properti, Alam Sutera Realty (ASRI), Summarecon (SMRA) dan Bumi Serpong (BSDE).

Kemudian saham AKR Corpindo (AKRA), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Jasa Marga (JSMR), Indofood CBP Sukses Makmur (ICBP) dan Mitra Adiperkasa (MAPI).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar