Selasa, 13 Desember 2011

Saham Intel Tekan Wall Street Melemah

Saham Intel Tekan Wall Street Melemah
INILAH.COM, New York - Bursa saham Amerika Serikat ditutup melemah pada perdagangan saham Senin (12/12). Hal itu dipengaruhi Intel memangkas proyeksi keuntungan dan keraguan terhadap kesepakatan Eropa baru-baru ini.

"Eropa bergerakan ke dalam arah benar, tetapi itu akan memakan waktu lebih lama untuk memperbaiki dan mungkin tidak akan terjadi tanpa resesi Eropa," ujar Art Hogan, Strategist Lazard Capital seperti dikutip dari marketwatch.com.

Indeks Dow Jones ditutup melemah 162,87 poin atau 1,3% menjadi
12.021,39. Adapun saham yang mengalami penurunan saham Bank of America turun 4,72%. Saham Intel Corp turun 4,04% setelah perseroan memotong proyeksi pendapatan pada kuartal keempat.

Hal itu dikarenakan kekurangan pasokan untuk hard drive pembuat komputer. Saham yang mengalami kenaikan yaitu saham McDonald Corp sebesar 0,46% dan Walt Disney Co naik 0,25%.

Indeks S&P500 turun 18,72 poin atau 1,5% ke level 1.236,47. Di mana saham sektor perusahaan keuangan dan energi mengalami penurunan terbesar dari 10 kelompok industri. Indeks Nasdaq turun 1,31% atau turun 34,59 poin ke level 2.612,26.

Volume perdagangan saham sebesar 777 juta saham di bursa saham New York. Total volume perdagangan saham sekitar 6,5 miliar saham di bursa saham Amerika Serikat. Volume perdagangan ini di bawah rata-rata harian saham tahunan.

Sentimen lain mempengaruhi bursa saham antara lain beberapa analis memperingatkan mengenai pernyataan lembaga rating mengenai hasil pertemuan KTT Eropa. Moody Investor Service menyatakan, kesepakatan itu tidak cukup untuk mengurangi kemungkian penurunan peringkat sovereign di wilayah Euro dalam jangka pendek dan menengah.

Selain itu, Fitch Ratings menyatakan, ketidakmampuan oleh para pemimpin Uni Eropa untuk merancan sebuah perbaikan menyeluruh untuk krisis utang di kawasan itu telah mengintensifkan tekanan pada peringkat utang negara kawasan Euro.

Biaya pinjaman Italia naik pada Senin ini dengan tenor 10 tahun mengalami kenaikan yield 30 bps menjadi 6,53%. Tingkat ini tidak nayaman dengan level 7% sehingga dapat mendorong pemerintah Italia default jika berkelanjutan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar