Selasa, 13 Desember 2011

Eropa Terancam Turun Peringkat, IHSG Turun 28 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi 28 poin akibat sentimen negatif rencana pemangkasan peringkat negara-negara di Eropa. Bursa-bursa di regional yang terpuruk juga turut menyeret indeks.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 9.090 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 9.080 per dolar AS.

Mengawali perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka jatuh 38,137 poin (1,01%) ke level 3.754,012. Kesepakatan KTT Eropa diprediksi tidak cukup untuk melawan krisis jangka panjang.

Posisi indeks yang sudah cukup tinggi setelah penutupan perdagangan kemarin dimanfaatkan para pelaku pasar untuk mengambil untung. Indeks pun terjerembab ke posisi terendahnya di 3.742,590.

Pada perdagangan sesi I, IHSG terpangkas 48,374 poin (1,28%) ke level 3.743,775. Investor dibayangi sentimen krisis Eropa yang diprediksi terus berlarut-larut.

Seperti biasa, aksi beli banyak dilakukan menjelang menit-menit akhir penutupan perdagangan. Atas aksi beli tersebut koreksi yang diderita indeks bisa sedikit melambat.

Mengakhiri perdagangan, Selasa (13/12/2011), IHSG ditutup terkoreksi 28,570 poin (0,75%) ke level 3.763,579. Sementara Indeks LQ 45 ditutup terpangkas 7,837 poin (1,17%) ke level 662,433.

Indeks sektor properti membuat anomali dengan melesat lebih dari tiga persen di tengah koreksi indeks sektoral lainnya. Dua sektor lain yang juga menguat adalah industri dasar dan aneka industri yang naik menjelang penutupan perdagangan.

Padahal, indeks sektor lainnya terkoreksi cukup dalam, rata-rata lebih dari satu persen yang dipimpin oleh saham-saham komoditas. Saham-saham unggulan ini terkena aksi ambil untung setelah kemarin naik cukup tinggi.

Perdagangan hari ini berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 131.079 kali pada volume 5,488 miliar lembar saham senilai Rp 4,882 triliun. Sebanyak 88 saham naik, sisanya 131 saham turun, dan 96 saham stagnan.

Nilai transaksi sedikit meningkat karena adanya penjualan saham PT MNC Tbk (MNCN) oleh investor asing di pasar negosiasi senilai Rp 444,5 miliar. Sebanyak 350 juta lot dipindahtangankan melalu transaksi tutup sendiri oleh CLSA Indonesia (KZ).

Dengan adanya perdagangan saham itu, transaksi asing jadi melakukan penjualan bersih (foreign net sell) cukup tinggi di seluruh pasar, nilainya mencapai Rp 796,717 miliar.

Bursa-bursa di Asia sejak pagi tadi terkena sentimen negatif dari Eropa sehingga terpuruk di zona merah. Koreksi yang terjadi cukup dalam, terutama seperti yan diderita bursa saham China.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai anjlok 42,95 poin (1,87%) ke level 2.248,59.
  • Indeks Hang Seng melemah 128,49 poin (0,69%) ke level 18.447,17.
  • Indeks Nikkei 225 ambles 101,01 poin (1,17%) ke level 8.552,81.
  • Indeks Straits Times turun 11,10 poin (0,41%) ke level 2.690,62.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indocement (INTP) naik Rp 400 ke Rp 15.900, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 350 ke Rp 10.250, HM Sampoerna (HMSP) naik Rp 250 ke Rp 38.950, dan Jaya Konstruksi (JKON) naik Rp 250 ke Rp 1.210.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Agro (AALI) turun Rp 900 ke Rp 20.900, Gudang Garam (GGRM) turun Rp 850 ke Rp 62.000, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 450 ke Rp 37.750, dan Unilever (UNVR) turun Rp 300 ke Rp 17.300.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar