Selasa, 13 Desember 2011

Intel dan Masalah di Eropa Kembali Rontokkan Wall Street

New York - Saham-saham di bursa Wall Street kembali melemah seiring kembali munculnya kekhawatiran seputar masalah di Uni Eropa. Hal itu terjadi setelah sejumlah lembaga pemeringkat menilai pemimpin Eropa tidak cukup mengambil kebijakan untuk mengatasi krisis utang.

Semua sektor industri S&P berakhir di teritori negatif, dengan pelemahan lebih dari 1%. Bank mencatat penurunan terbesar, sementara saham teknologi juga ikut melemah setelah Intel melaporkan pendapatan yang lebih rendah dari ekspektasi.

Saham-saham yang menguat pada akhir pekan setelah tercapainya kesepakatan dalam KTT Uni Eropa untuk mengontrol anggaran lebih ketat akhirnya berbalik arah. Investor khawatir kebijakan itu tidak cukup kuat untuk mengatasi krisis utang.

"Perjanjian yang telah disetujui oleh pejabat Eropa masih panjang untuk dipetik hasilnya dan itu menimbulkan kekacauan di pasar," ujar Mark Luschini, chief investment strategist Janney Montgomery seperti dikutip dari Reuters, Selasa (13/12/2011).

Fitch Ratings pada Senin mengingatkan, kegagalan pemimpin Eropa untuk mencapai solusi yang komperehensif dalam mengatasi krisis utang kawasan tersebut telah meningkatkan tekanan jangka pendek pada peringkat utang negara-negara di kawasan Eropa.

Hal itu langsung menyebabkan imbal hasil atau yield surat utang Italia berjangka 10 tahun mencapai kisaran 7%, sebuah level yang berbahaya. Namun imbal hasil ditutup pada level 6,60%.

"Kami melihat sentimen terlihat pada imbal hasil surat utang Italia dan itu menunjukkan pasar masih sangat skeptis terhadap setiap solusi untuk gagal bayar yang bisa terjadi dalam beberapa hari kedepan," tambah Luschini.

Pada perdagangan Senin (12/12/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot 162,87 poin (1,34%) ke level 12.021,39. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 18,72 poin (1,49%) ke level 1.236,47 dan Nasdaq melemah 34,59 poin (1,31%) ke level 2.612,26.

Saham-saham sektor finansial kembali mengalami tekanan dengan indeks sektor finansial S&P GSPF turun 2,6%, saham Bank of America Corp merosot 4,7%, JPMorgan Chase & Co turun 3,4%.

Sementara saham Intel Corp merosot hingga 4% menjadi US$ 52 setelah memangkas proyeksi pendapatan pada kuartal IV karena kekurangan suplai hard disk. Intel mengikuti langkah DuPont dan Texas Instrumen yang juga memangkas proyeksi pendapatannya.

Perdagangan berjalan sepi dengan volume perdagangan mencapai 6,28 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian transaksi di New York Stock Exchange yang sebesar 8,47 miliar lembar saham pada tahun lalu.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar