Senin, 31 Oktober 2011

Kenali Risk & Return Investasi Anda

Jakarta - Kita sering mendengar perkataan yang mengatakan bahwa Risk & Return selalu berdampingan dan berbanding lurus alias sama, bahasa kerenya ya High Risk High Return. Maksudnya, ketika target hasil investasi kita naik, maka risiko dari investasi kita juga akan ikut naik. Atau ketika ada sebuah produk yang menawarkan hasil investasi (return) yang cukup tinggi, maka bisa dipastikan produk tersebut mengandung resiko "tersembunyi" yang mungkin kita tidak mengerti atau mengetahuinya. Meskipun hal ini sering didengung-dengungkan, tapi masih saja orang yang bertanya-tanya tentang suatu produk atau bahkan skema investasi. Fenomena menjadi Kaya inilah yang kemudian membuat banyak orang buta alias rasionalnya terganggu ketika dihadapkan pada tawaran produk investasi yang menjanjikan memberikan hasil yang sangat tinggi. Menjadi kaya adalah impian semua orang, apalagi menjadi kaya secara cepat. Sayangnya hal tersebut tidak akan pernah diajarkan oleh seorang Perencana Keuangan.

Dalam proses Perencanaan Keuangan yang baik dan benar yang dilakukan oleh seorang Perencana Keuangan profesional, maka seorang klien akan dibuatkan sebuah Buku Plan yang sesuai dengan tujuan keuangan mereka dan akan diminta untuk mengalokasikan dana dan terus menambah investasi mereka setiap bulan. Dibutuhkan kegigihan dan disiplin tinggi untuk selalu bisa melakukan ini setiap bulan selama bertahun-tahun. Bagi sebagain besar orang Indonesia yang ingin serba instant hal ini dirasakan lama dan membuang-buang waktu. Makanya banyak orang yang mencari jalan pintas untuk meningkatkan hasil investasinya sampai 50% bahkan ada yang ingin sampai 100% dalam waktu singkat melalui skema-skema investasi tersebut. Itulah sebabnya juga skema investasi masih tetap marak dan banyak menelan korban.

Bermain dengan risiko dan konsekuensi yang akan diterima adalah cukup berat. Apabila ada suatu strategi investasi yang bisa memberikan hasil sampai dengan 50% ataupun 100% maka bisa dipastikan bahwa risikonya pun akan setimpal yaitu kita mempunyai potensi untuk kehilangan dana kita 50% sampai 100%. Pertanyaannya adalah apabila kita mempunyai tabungan satu-satunya sebesar Rp. 100 juta yang kita investasikan dengan harapan mendapatkan hasil 50%, nah pada saat kita berhasil dan investasi kita naik 50% menjadi Rp 150 juta apakah hal ini akan mengubah gaya hidup kita. Mungkin iya sedikit, mungkin kita akan membeli HP baru atau jalan-jalan bersama keluarga. Tapi tidak serta merta membuat kita menjadi kaya dan menjadi miliuner kan?.

Bagus sekali apabila investasi kita naik 50% akan tetapi seperti yang saya disebutkan diatas apabila bisa naik 50% maka investasi kitapun juga bisa turun 50%. Nah sekarang skenarinya saya balik, pertanyaannya adalah apabila investasi kita turun minimum 50% apa yang terjadi? Ketika dana kita kita satu-satunya yang kita investasikan dengan risiko tinggi ini turun dari 100 juta menjadi hanya tinggal 50 juta, apakah akan merubah hidup kita? Sudah barang tentu akan terasa berat untuk kita. Kemungkinan kita harus kerja lembur atau mencari penghasilan tambahan agar kita bisa menabung lagi untuk menutup kerugian kita. Berapa lama waktu yang kita butuhkan untuk mendapatkan kembali kerugian Rp 50 juta tersebut? Apakah kerja keras dan kerja tambahan ini setimpal dengan hasil yang kita dapatkan apabila kita untung 50%?.

Oleh sebab itu pikirkan kembali baik-baik apabila kita ingin serakah dalam berinvestasi. Jangan tergoda dengan skema-skema investasi yang memberikan iming-iming hasil yang menggiurkan dan akibatnya sering menyesatkan. Pergunakan akal sehat kita dan selalu ingat bahwa semakin tinggi hasil investasi yang kita harapkan maka semakin tinggi juga potensi risiko terhadap investasi tersebut.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar