Senin, 31 Oktober 2011

IHSG 4.000, Inilah Target Saham Tambang dan Bank

INILAH.COM, Jakarta – IHSG diperkirakan bakal kembali tembus 4.000 pekan ini seiring inflasi Oktober dan earnings emiten. Inilah target harga saham-saham tambang dan perbankan.

Perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )pada Jumat (28/10) ditutup menguat 16,956 poin (0,44%) ke level 3.829,960, dengan intraday tertinggi di 3.875,11 dan terendah di 3.811,39. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,985 poin (0,58%) ke level 683,879.

Analis dari Asosiasi Ananlis Efek Indonesia (AAEI) Ukie Jaya Mahendra mengatakan, ada dua agendadalam sepakan ke depan yang krusial, yakni laporan keuangan emiten kuartal III-2011 dan inflasiOktober. Sejauh ini, menurut Ukie, masih banyak emiten besar yang belum mengeluarkan laporan keuangannya.

Semuanya, diperkirakan Ukie, bakal merilis angka laba yang positif. Karena itu, ia memperkirakan, IHSG sepekan ke depan masih naik. “Ada peluangindeks untuk menembus 4.000 lagipada pekan pertama November 2011,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Menurutnya, dalam sepekan ke depan, resistanceindeks berada di level 4.004sedangkan support diRp3.620. “Angka ini agak lebar memang karena market masih volatile juga. Tapi chance untuk menguat lebih besarke arah resistance 4.004,” paparnya.

Ukie menegaskan, resistance tersebut, bukan target akhir novembermelainkan target posisi IHSG untuk sepekan kedepan. Tapi, paling telat akhir november.

Pasalnya, selain faktor earnings dan inflasi, indeks juga mendapat dukungan dari faktor eksternal. Menurutnya, faktor regional sudah memiliki titik terangsetelah Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Rabu (26/10) menyepakati tambahan dana kapasitas The European Financial Stability Facility (EFSF) senilai 1 triliun euro atau US$1,5 triliun.

Di sisi lain, indeks juga mendapat dukungan dari laporan kinerja emiten untuk kuartal III-2011 yang positif. Begitu juga dengan inflasi Oktober yang sudah diperkirakan terkendalibahkan berpeluang terjadi deflasi seperti dinyatakan oleh Bank Indonesia akhir-akhir ini. “Setelah itu, BI rate juga diperkirakan bakal ditahan di level 6,5%,” ujarnya.

Adapun sektor saham yang berpeluang jadi penggerak indeks dalam sepekan ke depan adalah pertambangan batu bara (coal mining), pertambangan minyak dan gas (oil and gas) dan saham-saham di sektor perbankan.

Saham-saham pilihannya adalah PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Adaro Energy (ADRO), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Energi Mega Persada (ENRG), PT AKR Corporindo (AKRA), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Mandiri (BMRI).

Ukie menargetkan, BORN akan menguji level Rp1.080 untuk kemudian lanjut ke Rp1.150. ITMG dengan target 47.000, PGAS dengan target Rp3.275; AKRA dengan target Rp3.475, ADRO dengan target Rp2.400, BMRI dengan target Rp7.500dan BBRI dengan target Rp7.250. “Target-target tersebut berpeluang dicapai dalam dua pekan ke depan,” ujarnya.

Di atas semua itu, menurut Ukie, bila market mendukung, ia rekomendasikan trading on value stockyakni buy on weakness. “Ketika ada koreksiambil,” imbuhnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar