Senin, 19 September 2011

Strategi 'Buy and Hold' Cocok untuk Pekan Ini

INILAH.COM, Jakarta – Laju IHSG pekan ini diprediksi naik untuk menutup gap pelemahan pekan lalu. Dalam situasi ini, stratgi ‘buy and hold’ dinilai paling cocok. Sebab, tren indeks belum bullish.

Pada perdagangan Jumat (16/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 60,847 poin (1,61%) ke level 3.835,181, dengan intraday tertinggi di 3.838,86 dan terendah di 3.775,45. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 ^JKLQ45yang naik 10,338 poin (1,56%) ke level 670,096.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, arah indeks sepekan ke depan cenderung naik. Sebab, bursa AS dan Eropa pun rebound akah pekan lalu. “Indeks memiliki support di level 3.700 yang sudah dicoba pekan lalu tapi tidak berhasil ditembus,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Minggu (18/9).

Sementara itu, lanjut dia, level resistance indeks berada di 3.947 yang merupakan level tertinggi terakhir sebelum gap down pekan lalu pada Senin (12/9). IHSG berpeluang menutup gap hingga 3.997. Jika level itu tercapai, level 4.000 sudah di-‘colek’. “Target penguatan berikutnya adalah 4.020-4.030. Level ini bisa dicapai dua pekan ke depan,” ujar dia.

Salah satu pendukung penguatan IHSG, Federal Open Market Committee (FOMC) meeting pada Rabu (21/9) hingga Kamis (22/9). Gubernur The Fed Ben Bernanke akan mengeluarkan suatu kebijakan moneternya. “Itu akan jadi trigger pergerakan indeks baik Dow Jones maupun global,” ungkap Irwan.

Diharapkan, kebijakan yang dikeluarkan Bank Sentral AS itu bisa diterima oleh pelaku pasar sehingga pada akhirnya jadi sentimen positif di pasar global. “Tapi, meski indeks cenderung naik, indeks belum terjadi bullish trend. IHSG masih fluktuatif dan jika ditarik garis lurus jadi sideways,” ungkapnya.

Dia menegaskan, selama level 4.030 tetap bertahan, indeks cenderung sideways dan belum melanjutkan bullish trend. Kecuali jika sudah berada di atas 4.030 dengan konfirmasi di level 4.050, bullish trend IHSG baru berlanjut. “Saat ini, pergerakan indeks masih bolak-balik,” ucap Irwan.

Alasannya adalah pekan lalu, indeks menguji level support-nya dan pekan ini indeks menguji level resistance-nya. Strategi dalam situasi ini lebih cocok buy on hold. “Belu jelang mendekati level support dan hold untuk jual mendekati level resistance,” paparnya.

Menurutnya, sektor keuangan yang pekan lalu jatuh cukup tajam, akan digoyang pelaku pasar pekan ini. Di antaranya, PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Astra Internasional (ASII) dan PT United Tractor (UNTR). “Saham-saham tersebut masih berada dalam trading range,” paparnya.

Di sektor properti, saham PT Alam Sutera Realty (ASRI) yang termasuk saham yang kuat. Kalau mau spekulatif direkomendasikan saham lapis tida PT Agis (TMPI). “Tapi, harus hati-hati, karena secara chart, kenaikannya sudah cukup banyak,” tuturnya.

Selain itu, PT Lippo Cikarang (LPCK) yang sudah konsolidasi. Direkomendasikan, sell on strength. Risiko saham saham ini, menurutnya agak tinggi sehingga akan lebih baik dihindari saja dan kalaupun main harus cepat. “Sebab, saat ini sedang konsolidasi yang berpeluang terjadi hingga sebulan ke depan,” papar dia.

Dia merekomendasikan positif saham saham-saham sektor konstruksi yang juga mengalami pergerakan seperti PT Pembangunan Perumahan (PTPP) dan PT Adhi Karya (ADHI). Saham-saham Crude Palm Oil (CPO) juga bisa diakumulasi seperti PT Tunas Baru Lampung (TBLA). “Sebab, secara valuasi menarik,” tutur Irwan.

Lalu, PT Indofood Sukses Makmur (INDF) di level Rp5.500 cukup oke dengan target Rp7.000 tahun ini. PT Tiga Pilar Sejahtera Food (AISA) juga menarik seiring rencana right issue dan ada kemungkinan bakal dimainkan pasar.

Jadi, ditegaskan Irwan, bagi yang sudah punya posisi lebih baik hold saja pada saham-saham tersebut dan pada area mendekati resistance bisa merealisasikan keuntungan. “Selain LPCK, saham-saham tersebut berpotensi melanjutkan penguatan ke level resistance bahkan bisa memecahkan resistance-nya,” imbuh dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar