Senin, 19 September 2011

Tekanan jual mereda

Tenaga Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) untuk melaju diperkirakan kembali pekan ini. "Indeks berpeluang rebound," kata Dani Hotron, Analis Brent Asset Management, Jumat (16/9).

Menurut Dani, kondisi mayoritas saham yang oversold khususnya saham perbankan, memberi peluang kenaikan indeks. Tekanan jual diramalkan akan mereda, didukung indikator Relative Strenght Index (RSI) yang mulai bergerak naik dari area jenuh jual. Dani memprediksi, gerak IHSG, hari ini, Senin (19/9) di kisaran 3.799-3.929.

Seirama dengan IHSG, Reza Priyambada, Analis Indosurya Asset Management menilai, rupiah punya peluang menguat hari ini, meski terbatas. Ketidakpastian bursa global, seperti yang terjadi pekan lalu, plus penyelesaian utang Eropa yang belum jelas, membebani performa rupiah. Reza memprediksi, rupiah bermain di kisaran Rp 8.745-Rp 8.767 per dollar Amerika Serikat (AS).

Akhir pekan lalu, IHSG berhasil menguat hingga 3.835,18. Namun sepanjang pekan lalu, indeks tergerus 4,08%.

Pemicu pelemahan indeks, pernyataan Presiden Bank Dunia Robert Zoellick dan Ketua International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde, bahwa ekonomi global memasuki fase bahaya. Jumat, indeks menguat, tersengat hijaunya bursa AS.

Kecenderungan pelemahan indeks juga menular pada kurs rupiah. Jumat, rupiah di level Rp 8.578 per dollar AS. Reza menjelaskan, kerisauan global mendorong investor mengalihkan portofolionya pada dollar AS yang dianggap sebagai safe haven.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar