Senin, 19 September 2011

Investor Masih Waspada, IHSG Berpotensi Menguat

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu mengalami koreksi tajam, bahkan sempat menyentuh titik terendah sepanjang tahun ini. IHSG terus menerus melemah seiring tingginya dana asing yang keluar akibat sentimen negatif krisis Eropa.

Namun seiring adanya setitik harapan dari penanganan krisis Eropa setelah para pemimpin Eropa menyatakan komitmennya untuk mencegah gagal bayar Yunani, IHSG secara perlahan ikut membaik.

Berikut pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu:
  • Senin (12/9/2011), IHSG ambles 102,383 poin (2,57%) ke level 3.896,119.
  • Selasa (13/9/2011), IHSG melemah 21,336 poin (0,55%) ke level 3.874,783.
  • Rabu (14/9/2011), IHSG terkoreksi 75,746 poin (1,96%) ke level 3.799,037.
  • Kamis (15/9/2011), IHSG terpangkas 24,703 poin (0,66%) ke level 3.774,334.
  • Jumat (16/9/2011), IHSG menanjak 60,847 poin (1,61%) ke level 3.835,181.
Koreksi yang sangat tajam sepanjang pekan lalu membawa potensi bagi penguatan IHSG. Investor akan mulai mengakumulasi saham-saham meski masih dalam posisi yang waspada mencermati gerak bursa regional merespons krisis Eropa. IHSG pada perdagangan Senin (19/9/2011) diprediksi bergerak fluktuatif cenderung menguat.

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu masih melanjutkan penguatannya selama 5 hari berturut-turut. Pada perdagangan Jumat (16/9), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 75,91 poin (0,66%) ke level 11.509,09. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 6,90 poin (0,57%) ke level 1.216,01 dan Nasdaq menguat 15,24 poin (0,58%) ke level 2.622,31.

Sementara bursa regional masih variatif. Bursa Tokyo masih libur, namun bursa Korsel melemah dengan indeks KOSPI melemah 18,91 poin (1,03%) ke level 1.821,19.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Indosurya:

Pada perdagangan Senin (19/9) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.745-3.790 dan resistance 3.865-3.895. IHSG hampir membentuk white marubozu dimana sebelumnya membentuk spinning tops yang memperlihatkan pergerakan yang mulai rebound. Posisi candle masih berada di sekitar lower bollinger bands. MACD mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak mulai bergerak menjauhi area oversold . IHSG memiliki potensi mengalami penguatan meski terbatas. Harga-harga saham yang telah terdiskon besar diharapkan kembali di buru investor sehingga mendukung penguatan.

eTrading Securities:

Setelah Kamis bergerak anomali, IHSG pada Jumat (16/9) ditutup naik 61 point (+1.61%) ke level 3,835.18. Hampir seluruh sektor mangalami kenaikan pada kecuali infrastructure (-0.20%) dengan total transaksi hari ini tercatat sebanyak 8 juta lot atau setara dengan Rp4.1 triliun.

Tercatat sebanyak 169 saham mengalami kenaikan, 48 saham mengalami penurunan, 91 saham tidak mengalami perubahan dan 145 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. BMRI, BUMI, ASII, BBRI dan ADRO sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. PGAS, TLKM, INTP, BAYU dan APIC. Asing tercatat melakukan net buy pada pasar regular sebesar Rp22 miliar dengan saham-saham yang paling banyak di beli a.l. BUMI, BBRI, BDMN, ASII dan BMRI.

Secara teknikal, IHSG tampak mulai bergerak reversal dengan candlestick membentuk pola Bullish Marubozu sementara indikator stochastic membentuk golden cross di area oversold sementara RSI telah bergerak uptrend.

Pada perdagangan hari ini (19/9), IHSG diperkirakan berpotensi untuk menguat dan akan bergerak pada range 3761-3880. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l BMRI, INDY, dan JPFA.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar