Selasa, 13 Maret 2012

Yunani on the Track, IHSG Menanjak

INILAH.COM, Jakarta – Restrukturisasi utang Yunani dinilai berada di jalur yang benar. Karena itu, pasar optimistis sehingga indeks berpeluang menanjak hingga akhir pekan.

Kepala Riset Henan Putihrai Securities Felix Sindhunata mengatakan hal itu kepada INILAH.COM. Di sisi lain, data-data ekonomi AS memberikan sinyal positif. Tapi, IHSG masih menyisakan beberapa risiko yang bisa menghambat penguatan indeks.

Antara lain, pemangkasan target Produk Domestik Bruto (PDB) China ke level 7,5% untuk 2012 dan krisis utang Eropa. Dari dalam negeri, kecemasan pasar atas inflasi BBM juga jadi risiko di market sehingga penguatan indeks terhambat. “Saya tidak bilang negatif, tapi membatasi momentum penguatan,” kata Felix.

Pada perdagangan Senin (12/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup melemah tipis 4,2 poin (0,11%) ke level 3.987,346 dengan intraday tertinggi 4.007,953 dan terendah 3.969. Sementara itu, indeks saham unggulan LQ45 justru menguat tipis 0,13 poin (0,02%) ke posisi 689,375.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG melemah tipis kemarin ke level 3.087. Bagaimana Anda melihat arahnya hingga akhir pekan?
Indeks saham domestik berpeluang menguat hingga akhir pekan ini. Salah satunya, didukung oleh pasar yang optimistis melihat perkembangan Yunani yang proses debt swap-nya dengan para kreditor swasta cukup memenuhi syarat. Tak lain, syarat untuk mendapatkan bailout tahap dua senilai 130 miliar euro. Sebanyak, 95% privat creditor, sudah berpartisipasi dalam debt swap Yunani.

Karena itu, risiko Yunani dalam satu titik sudah tidak terlalu dicemaskan pasar. Sebab, bailout untuk Yunani sudah dipastikan bakal dicairkan. Dalam proses-proses recovery utangnya, sudah on the track meskipun masih jauh dari selesai.

Level support dan resistance IHSG?
Hingga akhir pekan ini, support indeks di level 3.930 dan resistance 4.050.

Selain faktor Yunani?
Pada Jumat malam pekan lalu, AS merilis data non-farm payrolls yang otomatis mau tidak mau dilihat oleh pasar. Tapi, secara umum, pasar masih tetap melihat Eropa di ambang resesi. Di sisi lain, proyeksi pertumbuhan China diturunkan jadi 7,5% dari 8% untuk 2012.

Sementara itu, ekonomi AS berpeluang membaik. Kalau kita ukur, 2 negara (AS dan China) plus 1 zona ekonomi (Uni Eropa) ini berkontribusi 58% dari total Produk Domestik Bruto (PDB) global. Karena itu, dari sisi sentimen global, pelaku pasar tetap akan melihat AS sebagai ekonomi terbesar dunia terutama soal pemulihan ekonominya. Kondisi ini, tercermin dari data tenaga kerja AS Jumat (9/3/2012) malam. Jika data AS sangat baik, otomatis market akan merespon positif. Apalagi, Yunani sedang on the track.

Sentimen domestik bagaimana?
Dari sisi domestik, momentum penguatan masih terbuka jika bursa global bergerak positif. Tapi, harus diakui masih ada risiko yang bakal menghambat pergerakan indeks. Karena itu, penguatan indeks di awal pekan ini pun terhambat. Akhir pekan lalu, penguatan hanya terjadi pada saham-saham sektor keuangan, infrastruktur, konsumsi yang punya sensitivitas terhadap suku bunga.

Beberapa risiko yang harus dilihat terutama masalah domestik yang masih terganggu oleh rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) per 1 April 2012. Sentimen BBM masih cukup kuat di market. Dari eksternal, hingga saat ini sentimennya relatif bagus.

Karena itu, meski hingga akhir pekan ini market global positif, momentum penguatan indeks domestik akan terbatasi oleh kekhawatiran pasar pada inflasi BBM. Saya tidak bilang negatif, tapi membatasi momentum penguatan.

Saham-saham pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif lima saham dari empat sektor berbeda—perbankan, alat berat, rokok dan perkebunan. Saham-saham pilihan hingga akhir pekan adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT United Tractor (UNTR), PT Bank Central Asia (BBCA), PT Gudang Garam (GGRM) dan PT London Sumatera Plantation (LSIP).

Strategi trading-nya?
Semuanya buy untuk daily trading bukan untuk jangka panjang. Sebab, rekomendasi ini bersifat teknikal harian dari analisis kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar