Jumat, 27 Mei 2011

IHSG 'Volatile', Pilih Saham Aman

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Jumat (27/5) akan tergantung volatilitas bursa eksternal. Namun, saham yang relatif aman untuk lindung nilai masih menarik diakumulasi.

Pengamat pasar modal Adrian Rusmana mengatakan, IHSG hari ini masih akan tergantung pada volatilitas bursa global, terutama harga komoditas (minyak dan emas). “Hal ini terkait akan rampungnya program quantitative easing (QE) di Amerika,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, penghentian program QE ini dimaksudkan untuk meredam inflasi yang menjadi penghambat pertumbuhan ekonomi di AS dan Eropa. Namun akan membuat likuiditas menjadi ketat, dan berpotensi terjadi fund reversal dari negara-negara emerging Asia.

Misalkan saja Indonesia yang 30% kapitalisasi pasarnya didominasi oleh saham-saham berbasis komoditas, akan berpotensi tertekan. Ini berarti, trend jangka menengah cenderung turun dan investor disarankan wait and see.

“Sementara trading jangka pendek, lebih baik fokus di saham blue chips dan likuid, mengingat kenaikan IHSG semata hanya karena faktor teknikal rebound,” katanya.

Di tengah situasi ini, Adrian merekomendasikan investor untuk mengoleksi saham Alam Sutra Realty (ASRI).Menurutnya, saham properti relatif aman sebagai hedging untuk inflasi yang tinggi. “Pasalnya, situasi peningkatan inflasi masih akan berlanjut, karena akan banyak bank sentral melakukan kebijakan uang ketat,” ujarnya.

Saham lain yang disarankan adalah Semen Gresik (SMGR), karena pengeluaran pemerintah untuk sektor infrastruktur masih tinggi. ”Hal ini untuk percepatan program pertumbuhan ekonomi,” tutupnya.

Pada perdagangan Kamis (26/5), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 34,65 poin (0,92% ke level 3.814,81. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume tranasksi sebesar 5,504 miliar lembar saham, senilai Rp 4,5 triliun dan frekuensi 120.421 kali.

Sebanyak 160 saham naik, 71 saham turun, dan 105 saham stagnan. Penguatan IHSG didukung investor lokal. Terlihat dari aliran dana asing yang keluar, atau transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp829 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,927 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,098 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar