Selasa, 07 Februari 2012

Cemas Nasib Yunani, Rupiah Masih Loyo

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (7/2) diprediksi melemah. Pasar cemaskan Yunani yang hingga kemarin belum menyetujui syarat-syarat bailout.

Analis Monex Investindo Futures Ariana Nur Akbar mengatakan, potensi koreksi rupiah hari ini, salah satunya karena faktor teknikal. Menuruntnya, memang berdasarkan indikator Moving Average (MA) 200, ada potensi penguatan tapi tidak terlalu kuat sehingga berpeluang mendatar.

Sementara itu, dilihat dari sisi stochastic-nya, rupiah berpeluang sideways. "Rupiah berpeluang melemah ke kisaran level 9.080 per dolar AS. Support rupiah di level 8.970-8.936 dan resistance 9.010-9.085,” katanya kepada INILAH.COM.

Dari sisi fundamental, rupiah juga mendapat tekanan negatif dari euro masih menunjukkan bearish. Semalam sudah diputuskan mengenai nasib Yunani soal bantuan bailout yang baru senilai 130 miliar euro. "Masalahnya, petinggi Uni Eropa masih memberikan syarat kepada Yunani untuk mendapatkan bailout tersebut," ucapnya.

Menurut Ariana, pasar mengharapkan, bantuan tersebut bisa digelontorkan. "Tapi, hingga kemarin, Yunani masih belum siap untuk menerima persyaratannya. Karena itu, euro masih bearish sehingga jadi tekanan bagi rupiah," tandasnya.

Apalagi, dia menegaskan, dengan positifnya data tingkat pengangguran AS dan non-farm payrolls akhir pekan lalu, posisi dolar AS masih kokoh. Pada saat yang sama, data employment trend AS semalam, angkanya sudah diperkirakan positif berkaca pada data non-farm payrolls dan tingkat pengangguran AS itu. "Angka sebelumnya di level 104,3," imbuhnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (6/2) ditutup melemah tipis 5 poin (0,05%) ke level 8.990/8.998 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar