Selasa, 07 Februari 2012

Nat Rotschild Keluar, Untung atau Rugi ?

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Penggantian direksi Bumi Plc, termasuk miliarder pendiri Nathaniel Rothschild, menimbulkan banyak spekulasi tentang masa depan perseroan. Bagaimana tanggapan analis?

Kepala Riset PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, tidak adanya Nathaniel Rothschild di dewan direksi BUMI Plc itu disebabkan kepemilikan sahamnya yang sudah minoritas. “Namun, bisa jadi keluarnya Rothschild juga disebabkan adanya perbedaan pendapat soal aksi korporasi,” katanya kepada INILAH.COM.

Sementara Bernardus Irawan, manajer dana di Lautandhana Securities menilai penggantian Rotschild sebagai salah satu hal yang positif, "Saya pikir perombakan manajemen dan dewan direksi di Bumi Plc mungkin positif bagi masa depan perusahaan, karena dikelola orang yang memiliki pengetahuan baik dari bisnis batubara," katanya di Jakarta.

Sedangkan Lanang Trihardian, analis pasar modal di Syailendra Capital mengatakan, masalah penggulingan Nat Rothschild ini memicu kebingungan di kalangan pelaku pasar modal, "Investor mempertanyakan komitmen pemegang saham utama Bumi untuk meningkatkan standar tata kelola perusahaan," ujarnya terpisah.

Seperti diketahui, Samin Tan dan Keluarga Bakrie mengusulkan pergantian Nathaniel Rothschild dari posisi co-chairman di Bumi Plc. Perusahaan yang dulunya bernama Vallar Plc itu menerima usulan dari Borneo Bumi Energi & Metal Pte. Ltd selaku pemilik 5% saham dengan hak suara di Bumi Plc. Adapun rencana perombakan direksi ini akan dibahas dalam rapat umum pemegang saham Bumi Plc berikutnya.

Samin Tan, pemilik Renaissance Capital and PT Borneo Lumbung Energi & Metal Tbk, diusulkan menjadi chairman, menggeser posisi Indra Bakrie. Adapun Indra Bakrie akan mengisi posisi co-chairman. Empat kursi direksi lain juga akan digusur.

Tommy menilai, banyak pihak yang melihat bahwa masuknya BUMI ke Vallar PLc, hanyalah merupakan kendaraan Bakrie untuk mendapatkan pendanaan dari Eropa. “Ahasil, saat orang Eropa sudah menjadi pemegang saham minoritas, Rothschild digeser,”katanya.

Ia mengakui, Rothschild merupakan daya tarik bagi investor asing untuk masuk ke Bumi Plc. Namun, ia optimistis, dengan lengsernya Rothschild ini, Bumi Plc masih berkesempatan mendapatkan pendanaan luar negeri. “Terutama karena keluarga Bakrie sudah punya hitung-hitungannya dengan cermat,” imbuhnya.

Tommy menambahkan, Bakrie adalah pengusaha Indonesia sekaligus tokoh nasional Indonesia, sehingga sepak terjangnya diharapkan dapat sesuai jalur,”Semoga Bumi Plc tidak melakukan aksi korporasi yang ‘macam-macam’. Bakrie akan melakukan yang terbaik agar nama Indonesia tidak tercemar di luar negeri,”ujarnya.

Selain itu, sebenarnya apakah orang membeli BUMI Plc dengan melihat nama besar Rothchild, Tommy menuturkan bahwa pemodal membeli saham karena faktor fundamental bukan nama besar. “Jika fundamental emiten memang buruk, ada tidak adanya Rothschild juga tidak berpengaruh,”katanya.

Ia pun menilai masalah ini pengaruhnya ke harga saham tidak dapat dipastikan, karena setiap investor punya perilaku yang berbeda-beda. Sebaiknya investor melihat arah pergerakan saham BUMI Plc dan grup Bakrie secara umum. “Jika ternyata turun, menandakan pasar tidak menyukai dengan keputusan tersebut. Tapi, saya tidak bisa menjamin saham grup Bakrie bakal turun.”tuturnya.

Saat ini, lanjut Tommy, saham-saham grup Bakrie berada dalam tren turun. Jika tren ini terus berlanjut, maka potensi penurunannya cukup signifikan.

“Tapi, koreksi ini juga harus dilihat dari dua sisi, apakah karena faktor digesernya Rothschild atau karena faktor market secara umum. Yang jelas, pergerakan pasar saat ini sedang jelek,”tutupnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar