Senin, 22 Agustus 2011

Lebaran tiba, emiten peritel gembira

Lebaran tiba, emiten peritel gembira
JAKARTA. Hari Lebaran tiba sebentar lagi. Jika di awal bulan puasa makanan dan minuman yang banyak diburu, sekarang perhatian orang mulai tertuju pada pakaian. Ini melengkapi permintaan kebutuhan pokok seperti telur dan daging yang tetap tinggi.

Peritel memiliki peak season, yaitu hari raya, tahun ajaran baru, dan akhir tahun, untuk menggenjot penjualan. "Penjualan bisa meningkat 15%-20% dibanding bulan biasa," kata Reza Priyambada, Managing Research Indo Asset Management ke KONTAN, Sabtu (20/8).

Situasi bisnis suatu sektor bisa mempengaruhi pergerakan harga saham perusahaan di sektor tersebut. Nah, saat ini, "Investor otomatis merespon positif saham-saham emiten ritel," kata Reza.

Tapi menurut dia, itu hanya terjadi dengan asumsi kondisi pasar normal. Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif seperti ini, sentimen positif bisa tertutupi sentimen negatif yang ada. Saham-saham emiten ritel yang menjadi buruan investor kini masuk area oversold semua.

Emiten ritel yang menjadi pilihan Reza adalah PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) dan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Keduanya dinilai memiliki price to earning ratio (PER) relatif murah dibanding perusahaan sejenis. Di samping itu, pergerakan sahamnya pun likuid.

Apalagi, RALS dan MAPI menyasar segmentasi pasar yang berbeda. Jika RALS populer di segmen menengah ke bawah, MAPI menggarap segmen menengah ke atas.

Banyaknya pemain di bisnis ritel memicu persaingan kian ketat. Reza menilai persaingan di industri ritel hampir sama dengan persaingan industri telekomunikasi. "Sengitnya persaingan terlihat dari strategi memperbesar pangsa pasar dengan terus menambah gerai," ujar dia.

Ia mencontohkan RALS yang baru membuka gerai toko serba ada Ramayana di Kediri, Jawa Timur dan Garut, Jawa Barat bulan Juli dan Agustus kemarin. Gerai ini sengaja dibangun untuk mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Lebaran.

Pertumbuhan tertinggi

Paul Raymond Wijaya, Analis Trimegah Securities memperkirakan, penjualan RALS di bulan Agustus lebih baik lagi, mencapai 40%-45% dari seluruh penjualan tahun ini.

Dari awal tahun sampai sekarang, RALS sudah membuka gerai baru seluas 36.521 meter persegi (m2). RALS masih memiliki rencana menambah dua-tiga toko di akhir tahun. Ini sejalan dengan estimasi toko baru RALS yang dibuat Paul, yaitu 60.000 m2, dengan memperhitungkan toko yang ditutup.

Sementara MAPI lebih agresif berekspansi di bisnis makanan dan minuman pada tahun ini. Jika di semester satu tahun lalu jumlah gerai makanan dan minuman MAPI baru 130, di semester satu tahun ini jumlahnya sudah bertambah menjadi 184.

Di sisi lain, MAPI bisa memperkecil beban dengan melepas brand yang kurang laku. Ini mendorong margin laba sebelum bunga dan pajak (EBIT) semakin membesar.

PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) juga rajin berekspansi. Berdasarkan catatan KONTAN, MPPA menargetkan membuka 20 gerai baru tahun ini. Perusahaan menyediakan dana Rp 1 triliun untuk ekspansi ini. Setelah melepas department store Matahari, Hypermart menjadi andalan penyumbang 90% pendapatan MPPA.

Peningkatan penjualan juga dialami oleh peritel barang kebutuhan rumah tangga, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES). Dua analis Danareksa Sekuritas, Vina Hosea dan Chandra S. Pasaribu mencatat pertumbuhan ACES mengungguli emiten ritel lain.

ACES sudah membuka gerai seluas 20.395 m2 sepanjang tahun ini, atau 60% dari luas ekspansi yang ditargetkan. Tahun depan ACES berencana membuka tujuh gerai lagi.

Meskipun kas ACES turun karena membayar dividen dan capex, analis Danareksa melihat rasio utang terhadap ekuitas di bawah level 1 kali, sebagai nilai positif ACES.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar