Kamis, 21 Juli 2011

Bursa Saham Menunggu Berkah Lebaran

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Setiap kali menjelang bulan puasa dan Idul Fitri, roda perekonomian selalu berputar lebih cepat. Maklum, sebagai negeri yang mayoritas penduduknya ber-KTP muslim, di bulan tersebut pola konsumsi masyarakat langsung melonjak.

Seolah, semua pendapatan yang terkumpul setahun rela dihabiskan di Bulan Ramadhan hingga Idul Fitri tiba. Lantas, konsumsi apa saja yang meningkat di bulan penuh berkah ini? Rupanya, tak jauh-jauh dari urusan makanan-minuman, pakaian, transportasi, telekomunikasi, dan pakaian.

Karena itu, bagi emiten consumer good, Ramadhan dan Idul Fitri merupakan bulan berkah. Pada saat itu, penjualan pakaian bisa meningkat hingga 300%. Produk makanan-minuman juga laris manis. Lalu, bagaimana dengan penjualan otomotif?

Penjualan alat transportasi seperti motor dan mobil sudah menggeliat jauh sebelum Ramadhan tiba. Penjualan motor dan mobil bekas juga naik. Sektor telekomunikasi jangan ditanya lagi. Tahun lalu, belanja konsumen untuk SMS saja mencapai Rp200 miliar per hari.

Luar biasa memang perilaku konsumsi penduduk Indonesia menjelang lebaran. Tak heran pula bila kinerja emiten barang konsumsi berada di posisi puncak pada Ramadhan dan Lebaran, yang tahun ini jatuh para kuartal III 2011. Imbasnya, tentu saja, harga saham-saham emiten barang konsumsi berpotensi menguat.

Tapi tak semua saham layak dikoleksi. Dari 11 emiten sektor konsumsi yang diteliti CIMB Securities, ada tiga emiten yang menempati pilihan teratas (top pick). Ketiga emiten tersebut adalah PT Astra International Tbk (ASII), PT Gudang Garam Tbk (GGRM) dan PT Mayora Indah Tbk (MYOR).

Setali tiga uang dengan CIMB Securities, seorang analis dari Kresna Securities menyarankan agar di bulan Ramadan ini para investor lebih bersikap hati-hati. Soalnya, dari pengalaman yang sudah-sudah, di hari-hari menjelang Idul Fitri biasanya para investor (terutama lokal) bersikap ogah-ogahan.

Para investor dalam negeri yang biasa bermain jangka pendek umumnya merasa tidak nyaman bila menghadapi liburan lebaran. Mereka khawatir, ketika mudik ke kampung halaman terjadi hal-hal yang tidak diharapkan. “Karena itu bulan puasa dan Idul Fitri merupakan masa konsolidasi,” kata si analis. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar