Kamis, 21 Juli 2011

IHSG Kembali Bukukan Rekor di 4.068

INILAH.COM, Jakarta – IHSG kembali mencetak rekor barunya di tengah variatifnya bursa saham regional. Sektor konsumer dan infrastruktur memimpin kenaikan bursa.

Pada perdagangan Kamis (21/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 17,44 poin (0,43%) ke level 4.068,07, dengan intraday tertinggi di 4.072,82 dan terendah di 4.048,18. Demikian juga indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,99 poin (0,56%) ke level 718,03.

Hampir sepanjang perdagangan IHSG berada di zona positif. Dibuka menguat 0,16% ke level 4.057, indeks sempat berfluktuatif dan menjajal area negatif hingga pada sesi siang bertengger di angka 4.054. Namun, aksi beli kembali memacu indeks hingga ditutup di level rekor 4.068.

Head of Research Division Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan, seperti dugaannya, IHSG berhasil menguat sore ini dan mencetak rekor baru di 4.065. Namun, pergerakan cenderung variatif karena negatifnya bursa regional. “Terciptanya rekor baru agak meredam aksi profit taking investor,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Bursa AS ditutup melemah semalam, setelah kongres yang dikuasai partai Republik menolak usulan pemotongan utang senilai US$3,7 triliun yang diajukan Presiden Obama. Selain koreksi pada saham-saham sektor teknologi setelah rilis laba Yahoo Inc. yang lebih rendah dari ekspektasi.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 9,309 miliar lembar saham, senilai Rp 5,652 triliun dan frekuensi 180.295 kali. Sebanyak 140 saham naik, 126 saham turun, dan 77 saham stagnan.

Kendati menguat, aliran dana asing mulai berkurang. Terlihat dari transaksi jual bersih (net foreign sell) yang mencapai Rp5,793 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,760 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,754 triliun.

Sektor infrastruktur kali ini mendukung penguatan bursa, dengan naik 1,6%. Disusul sektor konsumer yang naik 1,3%, perdagangan 0,9%, industri dasar 0,8%, manufaktur dan finansial 0,3% serta perkebunan yang naik 0,2%. Sedangkan sektor properti, aneka indsutri dan tambang masih memerah.

Beberapa emiten yang menguat antara lain Gudang Garam (GGRM) naik Rp 2.650 ke Rp 55.050, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 700 ke Rp 49.950, Multibreeder (MBAI) naik Rp 600 ke Rp 29.000, dan Resources Alam (KKGI) naik Rp 450 ke Rp 6.250.

Sedangkan emiten-emiten lain yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 700 ke Rp 71.250, Indomobil (IMAS) turun Rp 350 ke Rp 10.550, Sari Roti (ROTI) turun Rp 225 ke Rp 3.400, dan Sona Topas (SONA) turun Rp 200 ke Rp 2.800.

Bursa regional Asia terpantau variatif. Indeks Komposit Shanghai jatuh 28,31 poin (1,01%) ke level 2.765,89, indeks Hang Seng melemah 16,40 poin (0,07%) ke level 21.987,29, indeks Nikkei 225 naik 4,49 poin (0,04%) ke level 10.010,39, indeks Straits Times menguat 0,43% ke level 3.140,05 dan indeks Kospi di Seoul turun 0,46% ke 2.145,04. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar