Senin, 24 Oktober 2011

Kinerja Emiten vs Solusi Eropa

INILAH.COM, Jakarta – Belum adanya kepastian solusi krisis utang zona Euro, masih membayangi indeks pekan ini. Sentimen kinerja kuartal tiga emiten pun tidak dapat membantu banyak. Benarkah?

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, selama belum ada kesepakatan antara Jerman dan Prancis mengenai bailout Yunani, pasar belum berani berspekulasi. Apalagi banyak berita-berita jelek baru, yang tetap harus membuat kita berhati-hati,“Bahkan, laporan keuangan emiten tidak mampu menahan penurunan bursa bila KTT negatif,” katanya kepada INILAH.COM.

Seperti diketahui, dalam tiga bulan terakhir, ekonomi Yunani memburuk karena harus mencari dana talangan 252 miliar euro. Setelah bailout pertama sebesar 109 miliar euro pada Juli kemarin, Yunani masih membutuhkan dana bailout kedua sebesar 114 miliar euro. Namun, ada persyaratan haircut 50% dari para pemegang obligasi dari kesepakatan semula sebesar 21%.

Pekan lalu, otoritas Uni Eropa menyetujui pemberian dana talangan senilai US$8.1 miliar untuk Yunani dan menyiapkan sekitar 940 miliar Euro untuk meredam krisis utang di Eropa. Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Nicolas pada Minggu (23/10) kemarin pun mengatakan sudah ada kesepakatan yang terbentuk atas rencana mengatasi masalah utang di kawasan itu. Namun, pasar memilih berhati-hati menjelang pertemuan final pada Rabu (26/10).

Tommy mengatakan, selama support di level 3.525 masih bertahan, arah IHSG sebenarnya masih menguat. Hal ini didukung situasi pasar yang sepertinya membaik sesuai harapan. Namun, dengan adanya risiko yang timbul, sebaiknya kewaspadaan tetap menjadi fokus dalam trading. “Investor sebaiknya wait and see, karena pertemuan pemimpin Eropa baru akan memperoleh kesimpulan yang jelas Rabu besok,” ujarnya.

Ia memprediksikan, pekan ini IHSG akan bergerak di kisaran support 3580 dan resistance 3750. Bila KTT berhasil, IHSG akan melesat dan menembus level 3.800-3.900. “Namun, bila tidak, IHSG bisa menuju ke level 3.300,” pungkasnya.

Senada dengan pengamat pasar modal Helmy Arsyad. Menurutnya, KTT Eropa akan mempengaruhi psikologis investor untuk masuk ke pasar pekan ini. Jika positif, maka dipastikan IHSG akan rebound. Namun jika negatif, maka IHSG akan mengalami koreksi, meski tidak drastis,” Indeks akan turun dan bertahan di level 3.400,” ujarnya.

Adapun Helmy menilai, sentimen laporan keuangan emiten-emiten kuartal tiga 2011 yang dirilis mulai hari ini, hanyalah faktor minor. “Ini berarti, kinerja emiten tidak dapat secara signifikan mendongkrak kenaikan bursa,”paparnya.

Edwin Sebayang dari MNC Securities juga mengakui bahwa penopang utama sentimen bursa domestik pekan ini masih isu krisis utang Yunani. Pelaku pasar berharap KTT Uni Eropa dapat membawa strategi yang dapat membebaskan Yunani dari ancaman default utang. “Pelaksanaan pertemuan para petinggi Uni Eropa ini memberi harapan bahwa krisis utang Eropa akan segera membaik,” ucapnya.

Namun, ia menilai, kinerja emiten kuartal tiga yang diprediksi positif, dapat membawa semangat baru pada pergerakan indeks. Situasi ini pun akan memberi dukungan pada investor untuk berburu saham unggulan yang sudah terdiskon cukup besar, terutama yang berbasis pasar domestik.

“Laporan keuangan emiten pada pekan ketiga keempat Oktober bisa mengangkat indeks. Terutama jika laba bersih per saham (EPS) kuartal tiga 2011 mencapai di atas 30%. Adapun EPS di BEI tahun ini diperkirakan tumbuh 33% dan PER 11 kali,” katanya.

Edwin memprediksikan, IHSG bisa terus membaik pekan ini, apalagi kenaikannya tertinggal ketimbang Eropa dan AS yang akhir pekan lalu naik 2%. Hal ini didukung stabilnya nilali tukar rupiah serta naiknya harga minyak mentah, emas, timah dan nikel,”IHSG akan berada di kisaran 3500-3750 pekan ini,”ujarnya.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar