Rabu, 14 September 2011

Saham Emas Australia Siap Bersinar

Headline
INILAH.COM, Sydney - Harga emas telah memecahkan rekor. Namun, kinerja saham emas di Australia gagal bersinar. Bagaimana pandangan beberapa analis atas prospek di sektor ini.

Harga emas telah melonjak hampir 30% tahun ini. Kombinasi kekhawatiran tentang krisis utang Eropa, pertumbuhan ekonomi global yang lamban dan berkurangnya kepercayaan pasar, telah mendongkrak harga emas beberapa bulan terakhir.

Berkembangnya ketidakpastian telah memicu daya tarik safe haven logam. Aksi beli emas besar-besaran oleh bank sentral, termasuk China, India, Meksiko dan Korea Selatan, juga berkontribusi pada reli harga emas.

Pada saat yang sama, indeks emas S&P/ASX200 Australia telah turun hampir 4%. Sedangkan acuan S&P/ ASX 200 yang lebih luas anjlok 14%. Demikian menurut data dari FactSet.

Andrew McLeod, analis riset di Limestreet Capital, fund sumber daya Australia yang mengecualikan indeks kelas berat BHP Billiton Ltd BHP dan Rio Tinto Ltd mengaku telah melihat reli harga emas secara signifikan. Namun, pihaknya belum melihat apresiasi pada saham emas.

"Kami memiliki bobot yang solid untuk sektor emas dan lebih mendukung emas saat ini ketimbang dana tunai. Namun, karena ketidakterkaitan komoditas emas dan saham sekarang, kita berpikir ada kesempatan besar dalam sektor itu, "kata McLeod. Demikian dikutip dari Yahoo.com.

Ia menambahkan, bank sentral kini hampir kehabisan tumpukan uang tunai, dan semua orang yang khawatir tentang kekayaan sebenarnya, mencoba mengurangi eksposur ke mata uang yang ditakutkan. "Pasar yang lebih luas hanya gugup bahwa investasi akan berhenti sepenuhnya."

UBS baru-baru ini menaikkan prediksi emas, karena kondisi saat ini dinilai lebih matang untuk pertumbuhan harga logam mulia tersebut. Menurut UBS, pemburukan pasar seperti penularan krisis utang zona euro akan menyebabkan emas semakin digunakan sebagai garis pertahanan terhadap datanngnya hasil pasar yang negatif.

"Dengan persaingan berbagai aset alternatif, uang baru akan mengalir ke pasar emas selama bulan ke depan dan 2012, dan ini akan memiliki implikasi harga yang signifikan," kata ahli strategi.

UBS menaikkan harga rata-rata emas 2011 dari US$ 1.500 per ons menjadi US$ 1.665 per ounce. Perkiraan untuk 2012 juga telah ditingkatkan, dari US$ 1.380 per ons, menjadi US$ 2.075 per ounce. Selain itu, UBS juga mengumumkan kenaikan signifikan untuk prediksi saham emas, dengan kenaikan pendapatan rata-rata laba fiskal rata 2012 mencapai 67%.

Penjelajah yang berbasis di Afrika Barat, Perseus Mining Ltd adalah pilihan utama broker. Selain memilih Adamus Resources Ltd dan sektor kelas berat Newcrest Mining Ltd di bursa Australia.

"Kami masih menyukai Perseus dan berharap adanya pemberian rating jangka pendek karena perusahaan telah mencapai status produsen. Adamus Resources juga telah mencapai kesepakatan positif dengan Endeavour yang terdaftar di TSX dan Newcrest Mining basis aset kelas dunia," kata UBS .

McLeod juga mengutarakan pandangan optimis terhadap Perseus Mining. Namun, Ia juga menjagokan Noble Mineral Ltd, penjelajah Afrika Barat lain yang diharapkan beralih ke produksi akhir tahun ini, dan Integra Mining Ltd, produsen berbiaya rendah dengan eksplorasi atas ke bawah. "

Saham Integra Mining dan Noble Minerals telah reli lebih dari 30% dalam tiga bulan terakhir, sementara Perseus Mining naik lebih dari 60%. "Jika mencari yang unggul, Anda akan terlibat dengan perusahaan kapitalisasi kecil, yang lebih dimanfaatkan untuk harga emas sebenarnya dan aset lebih kecil untuk beralih. Kami melihat banyak nilai di sektor ini, " tutup McLeod. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar