Rabu, 23 November 2011

Black Friday, Occupy Wall Street Boikot Ritel

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Beberapa demonstran berencana untuk menduduki perusahaan ritel pada 'Black Friday' untuk memprotes bisnis yang diperdagangkan di Wall Street.

CNBC melaporkan para organizer mendorong konsumen untuk memboikot pengecer yang go public sebagai occupy lainnya seperti dimuat dalam situs jejaring sosial 'Stop Balck Friday'. Tujuan dari gerakan ini adalah untuk dampak dari keuntungan perusahaan besarpada musim liburan ini.

"Idenya sederhana, tekan korporat korup dan kontrol politik AS yang menyakitkan, tekan keuntungan mereka," tulis Occupy Black Firday dalam pernyataannya di Facebook.

Beberapa pengunjuk rasa berencana untuk menargetkan pengecer termasuk Neiman Marcus, Amazon dan Wal-Mart.

Situs web mereka menyatakan sebagai berikut: "Perlu diingat bahwa kita tidak menduduki usaha kecil atau masyarakat pekerja keras. Kita harus membuat perbedaan antara perusahaan yang berada di kantong Wall Street dan bisnis yang melayani komunitas lokal. Kami tidak anti-kapitalis. Hanya anti-crapitalist."

Berikut adalah daftar perusahaan besar publik untuk diduduki atau boikot pada Black Friday. Untungnya, kebanyakan dari mereka belum dipresentasikan dengan baik.

Beberapa perusahaan retel yang bakal diboikot pada Black Friday adalah Abercrombie & Fitch, Amazon.com, AT & T Wireless, Burlington Coat Factory, Dick' Sporting Goods, Dolar Tree, The Home Depot, Neiman Marcus, OfficeMax, Toys R'Us, Verizon Wireless, dan Wal-Mart.

Ini bukan pertama kalinya para demonstran telah mengambil tindakan terhadap perusahaan yang menggunakan uang mereka sebagai senjata untuk perubahan.

Pada tanggal 5 November demonstran berpartisipasi dalam "Bank Transfer Day" dan memindahkan uang mereka dari bank kepada serikat kredit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar