Selasa, 27 Maret 2012

The Fed Lanjutkan Stimulus, Wall Street Melesat 1%

New York - Rencana The Federal Reserve untuk tetap melonggarkan kebijakan moneter di Amerika Serikat (AS) mendorong pasar saham Wall Street melesat hingga satu persen. Kebijakan moneter ini diharapkan bisa mendorong jumlah tenaga kerja.

Indeks S&P 500 reboun dari pekan paling buruknya tahun ini untuk kembali ke posisi tertingginya dalam empat tahun terakhir setelah Gubernur The Fed Ben Bernanke mengumumkan kebijakan moneter yang tetap mendukung pasar tersebut.

Tiga indeks utama di bursa paman sam menanjak lebih dari satu persen. Seluruh sektor di S&P 500 pun menguat. Penguatan dipimpin oleh sektor teknologi yang naik hingga 1,7%, begitu pula sektor kesehatan.

Komentar Bernanke itu muncul setelah banyak investor bertanya-tanya berapa lama reli di Wall Street ini bisa bertahan. Pembelian obligasi untuk membantu oasar pun akan terus dilakukan untuk mendukung hal ini.

Indeks S&P 500 sudah emlaju 25% sejak akhir September lalu, didorong oleh optimisme membaiknya pertumbuhan ekonomi AS. Dengan adanya dukungan stimulus dari The Fed itu, situasi pasar saham akan lebih baik lagi.

"Masih banyak investor yang mau ambil untung, hanya beberapa investor di akhir pekan lalu yang seperti, 'Yah, mungkin saya ingin beli saham,' lalu pernyataan Ben Bernanke muncul dan mendorong aksi beli," kata Bob Doll, Wakil Presiden BlackRock di New York, dilansir dari Reuters, Selasa (27/3/2012).

Pada penutupan perdagangan Senin waktu setempat, Indeks Dow Jones naik 160,90 poin (1,23%) ke level 13.241,63. Indeks The Standard & Poor's 500 bertambah 19,40 poin (1,39%) ke level 1.416,51. Indeks Komposit Nasdaq menanjak ke level 54.65 poin (1,78%) ke level 3.122,57.

(ang/ang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar