Jumat, 09 September 2011

Melirik Daya Tarik Saham PGAS

Medium
INILAH.COM, Jakarta – Kendati ada risiko penurunan margin keuntungan, saham PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) ternyata masih menarik. Apa pasalnya?

Morgan Stanley tetap mempertahankan rekomendasi 'Netral- Equal Weight' untuk PGAS meski ada resiko penurunan margin keuntungan. “Hal ini seiring rencana perseroan merenegosiasi harga kontrak gas,” ungkapnya dalam riset terbaru.

Menurut analisis Morgan Stanley, proses nego ulang harga yang membuat PGAS menaikkan harga beli gas dari Santos menjadi sekitar US$5 /mmbtu, akan disertai peningkatan volume produksi Santos hingga 100 mmscfd, dari kontrak sebelumnya yang mematok volume gas Santos di 90 mmscfd.

Dengan kesepakatan harga kontrak gas di US$di 5 /mmbtu dari Santos dengan volume gas 100 mmscfd, maka bagi hasil yang diperoleh BP Migas (pemerintah) dari operator minyak dan gas akan meningkat. Selain itu, akan meminimalisir dampak penurunan margin untuk jangka menengah.

“Apalagi PGN sudah cukup diuntungkan dengan menjual gas dari blok Northern Sumatera di harga US$9 /mmbtu,”terangnya.

Awalnya BP Migas meminta PGAS untuk menekan spread harga beli dan jual dengan produsen hingga di bawah US$3 /mmbtu. Namun, hal ini berpotensi menurunkan margin hingga 60%. Selain itu, BP Migas ternyata juga tidak bisa begitu saja intervensi PGN untuk menaikkan harga, mengingat perseroan sudah terikat kontrak dengan produsen.

Padahal pemerintah membutuhkan penambahan revenue bagi hasil gas di tengah turunnya volume produksi minyak dalam negeri, “Alhasil, nego ulang kontrak pun terpaksa dilakukan PGN,” jelasnya.

Saham PGAS pada perdagangan Jumat (9/9) sesi siang terpantau turun Rp25 ke level Rp2.900 per lembarnya. Yuganur Wijanarko, analis dari HD Capital menilai, koreksi PGAS di bawah level 3.000 adalah keterlaluan.

Terutama mengingat emiten ini memiliki potensi profitabilitas tinggi (ROE 40%) dan fair value fundamental, setelah downgrade earnings akibat kenaikan biaya gas yang dipatok di angka Rp.3.400. Yuga pun mengaku masih memberi rekomendasi positif untuk PGAS. “Saya masih melihat target harga PGAS dapat mencapai Rp3.200,” ujarnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar