Jumat, 28 Oktober 2011

Sesi Dua, Pilih Saham Batu Bara dan Semen

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan bursa siang ini akan berlangsung hingga penutupan. Saham pertambangan batu bara dan industri dasar semen, bisa jadi pilihan untuk sesi dua.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, indeks saham domestik akan menguat hingga penutupan sore nanti. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.900 dan 3.790 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Jumat (28/10).

Hanya saja, menurut Praska, untuk tembus level 3.900 pada sesi dua ini cukup berat. Tapi, paling tidak level tersebut menjadi level terkuatnya hari ini. Penguatan indeks hari ini, salah satunya masih dipicu oleh Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa dua hari lalu yang menyepakati kenaikan dana penyelematan euro zone The European Financial Stability Facility (EFSF) senilai 1 triliun euro dari level saat ini 440 miliar euro.

Tapi, ia menegaskan, sentimen dari Eropa itu sudah direspon positif dengan kenaikan IHSG sebesar 1,99% pada perdagangan kemarin sehingga indeks cukup berat tembus 3.900. Hanya saja, level terebut bisa jadi level terkuatnya, karena market juga hari ini euphoria akibat beberapa emiten yang merilis kinerjanya saat ini cukup positif. “Terutama beberapa saham di sektor perkebunan,” tandasnya.

Praska menambahkan, penguatan indeks juga mendapat dukungan dari, penguatan bursa Asia hari ini yang rata-rata naik di atas 1%.

Sementara itu, positifnya data Gross Domestic Product (GDP) AS tidak terlalu berpengaruh banyak pada pergerakan indeks. Meskipun, PDB AS dirilis di atas ekspektasi ke level 2,5% dari prediksi 2,3% dan angka sebelumnya 1,3%. “Orang tetap lebih condong pada faktor Eropa dan kinerja emiten di dalam negeri,” timpal Praska.

Tapi, dari sisi pertumbuhan global, GDB AS turut membatu kenaikan harga minyak mentah dunia ke atas level US$93 per barel sehingga menjadi sentiment positif pada saham-saham di sektor pertambangan.

Meskipun sebelumnya, lanjut Praska, cadangan minyak AS dikabarkan melimpah. Tapi, itu hanya membuat minyak turun mendekati US$90 per barel dan tidak menembus ke bawah level tersebut. “Sekarang harga minyak sudah kembali kokoh di level US$93 per barel,” paparnya.

Dalam situasi ini, ia merekomendasikan positif saham-saham yang berpeluang jadi perburuan investor di sektor pertambangan batu bara dan industri dasar semen. “Perburuan itu akibat peluang terjadinya peralihan (switching) dari saham-saham perbankan yang sudah naik tajam ke kedua sektor itu. “Karena itu, untuk trading, saham-saham bank rawan profit taking,” ujarnya.

Sementara itu, di sektor industri dasar ia merekomendasikan positif saham PT Holcim Indonesia (SMCB) dan PT Semen Gresik (SMGR). “Saya rekomendasikan trading buy untuk kedua saham terakhir,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar