Selasa, 04 Oktober 2011

Wow! Return dollar mengalahkan saham, komoditas, dan obligasi

Wow! Return dollar mengalahkan saham, komoditas, dan obligasi
NEW YORK. Untuk kali pertama sejak Mei 2011, return dollar AS mengalahkan return saham, obligasi, dan komoditas. Salah satu penyebabnya, investor memburu aset-aset aman untuk melindungi kekayaannya dari perlambatan pertumbuhan ekonomi global serta krisis utang Eropa.

Berdasarkan data IntercontinentalExchange Inc's Dollar Index, mata uang AS menguat 6% pada September, mengalahkan Bank of America Merrill Lynch's US Treasury Master Index yang hanya naik sebesar 1,6%. Sementara itu, MSCI All-Country World Index of stocks dari 45 negara malah turun 8,9%. Ini merupakan penurunan bulanan paling besar sejak Mei 2010. Sedangkan indeks yang mengukur komoditas yakni Standard & Poor's GSCI Total return Index dari 24 komoditas anjlok 12%.

Penguatan dollar AS menunjukkan tingkat kepercayaan investor terhadap surat utang AS. Padahal, Standard & Poor's sudah mencopot rating peringkat utang AAA dari AS dua bulan lalu. Selain itu, meskipun pimpinan partai republik di Kongres ikut mengkritisi kebijakan stimulus the Federal Reserve, namun, pergerakan dollar masih mengalahkan 16 mata uang dunia yang paling aktif diperdagangkan pada September.

"Pada masa krisis, investor menginginkan mata uang yang paling likuid. Dollar menjadi salah satu yang termasuk dalam reserve currency," jelas Aroop Chatterjee, currency strategist Barclays Capital Inc di New York.

Catatan saja, Dollar Index, yang mengukur kekuatan dollar terhadap enam mata uang dunia, mencatatkan kenaikan bulanan terbesar sejak Oktober 2008 pada September. Kemarin, Dollar Index bertengger di posisi 79,365, level tertinggi sejak 18 Januari lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar