Selasa, 04 Oktober 2011

Yunani Paksa ECB dan BoE Pangkas Suku Bunga

Yunani Paksa ECB dan BoE Pangkas Suku Bunga
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (4/10) diprediksi melemah. Orderly default Yunani memaksa ECB dan BoE memangkas suku bunga.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini seiring ekspektasi penurunan suku bunga acuan European Central Bank (ECB) dan Bank of England pada Kamis (6/10). Menurutnya, peluang pemangkasan semakin tinggi dipicu oleh adanya krisis utang Eropa terutama Orderly Default Yunani.

Menurutnya, suku bunga ECB diperkirakan bakal dipangkas 50 basis poin ke level 1% dari sebelumnya 1,5%. Begitu juga dengan BoE yang berpeluang dipangkas sebesar 25 basis poin dari 0,5% jadi 0,25%. "Karena itu, arah pergerakan rupiah Selasa (4/10) ini masih melemah. Rupiah akan kembali menguji level 9.080 dan peluang penguatannya sudah terbatas di level Rp8.855 per dolar AS," katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh Christian menuturkan, berdasarkan hasil penjajakan Reuters, para ekonomi melihat besarnya peluang pemangkasan suku bunga acuan kedua bank sentral itu. "Ke depannya, jika suku bunga berbagai bank sentral regional dipangkas, dengan sendirinya dolar AS bakal menguat," ungkap dia.

Tapi, dia menggarisbawahi, untuk suku bunga BoE, probabilitas rate cut-nya, masih 40%. Sebab, itu bisa berubah tergantung pada data ekonomi Service PMI Inggris yang akan dirilis Rabu (5/10). Sebelumnya, data sektor Manufacturing PMI Index-nya dirilis positif 51,1 dari sebelumnya 49,4. "Jika Service PMI-nya dirilis negatif, baru ada kemungkinan BoE akan menurunkan suku bunga acuannya," ungkap Christian.

Di sisi lain, sebelum kenaikan suku bunga, juga ada rapat menteri keuangan Eropa pada Senin (3/10) dan Selasa (4/10) ini di Luxemburg. Jika tiba-tiba ada kebijakan penambahan kapasitas dana The European Financial Stability Facility (EFSF) melampau 440 miliar euro, akan memperkuat rupiah dan memperlemah dolar AS. "Tapi, untuk ke arah sana peluangnya kecil saat ini," ujarnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Senin (3/10) ditutup melemah tajam 118 poin (1,34%) ke level 8.898/8.908 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar