Senin, 03 Oktober 2011

Bursa Regional Kembali Melemah, IHSG Siap Kena Imbas

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pekan lalu mengalami gerak yang sangat fluktuatif meski akhirnya ditutup menguat. IHSG secara perlahan pulih seiring membaiknya bursa-bursa regional.

Mengawali perdagangan pekan lalu, IHSG sempat merosot tajam ke level 3.300 akibat sentimen negatif krisis utang Yunani yang belum juga menemukan jalan penyelesaian. Namun seiring munculnya setitik harapan dari komitmen pemimpin Eropa untuk penyelesaiannya, IHSG membaik bersamaan dengan membaiknya bursa regional.

Berikut pergerakan IHSG pada pekan lalu, yang ditutup menembus lagi level 3.500.
  • Senin (26/9/2011), IHSG anjlok 110,209 poin (3,22%) ke level 3.316,137.
  • Selasa (27/9/2011), IHSG menguat 157,801 poin (4,76%) ke level 3.473,938.
  • Rabu (28/9/2011), IHSG menguat 39,228 poin (1,12%) ke level 3.513,166.
  • Kamis (29/9/2011), IHSG menguat 24 poin (0,68%) ke level 3.537,178.
  • Jumat (30/9/2011), IHSG naik tipis 11,854 poin (0,33%) ke level 3.549,032.
Sentimen negatif kembali melingkari pergerakan IHSG. Anjloknya lagi bursa-bursa utama dunia akan kembali menekan laju IHSG pada perdagangan Senin (3/10/2011). Sentimen negatif itu akan lebih kuat, meski hari ini akan ada data inflasi yang dirilis BPS.

Bursa Wall Street pada akhir pekan lalu merosot tajam, sekaligus menutup perdagangan kuartal III-2011 pada titik terendahnya sejak krisis tahun 2008. Data ekonomi yang negatif dari China semakin menimbulkan kecemasan investor. Data dari China menunjukkan sektor manufaktur yang merupakan motor penggerak ekonomi menyusut untuk bulan ketiga berturut-turut. Sementara saham Morgan Stanley merosot karena kekhawatiran adanya eksposure pada bank-bank di Eropa.

Pada perdagangan Jumat (30/9/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup merosot hingga 240,60 poin (2,16%) ke level 10.913,38. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah hingga 28,98 poin (2,50%) ke level 1.131,42 dan Nasdaq melemah 65,36 poin (2,63%) ke level 2.415,40.

Sentimen negatif bertambah setelah Yunani gagal mencapai target defisit, yang merupakan bagian dari kesepakatan bailout. Hal itu semakin menambah kekhawatiran terjadinya gagal bayar dari Yunani. Yunani mengatakan defisit anggarannya akan turun menjadi 8,5% dari PDB pada 2011, turun dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 10,5%. Namun angka itu meningkat dari target awal yang dibuat pada Juni sebesar 7,4%.

Merosotnya bursa Wall Street tersebut langsung diikuti oleh bursa-bursa Asia Pasifik. Berikut pergerakan bursa regional pada Senin pagi:
  • Indeks S&P/ASX melemah 70,5 poin (1,8%) ke level 3.938,1.
  • Indeks Nikkei-225 melemah 132,31 poin (1,52%) ke level 8.567,98.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Kresna Sekuritas:
Resisten 3.600-3.650 masih menjadi risiko terbesar pergerakan IHSG, dan munculnya doji menjadi indikasi semakin besarnya tekanan di pasar. Penutupan di bawah level 3.470 akan mengkonfirmasi pembalikan ke arah negatif bagi IHSG. Untuk hari ini, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 3.470-3.600

Panin Sekuritas:
Perdagangan terakhir pekan lalu indeks ditutup menguat tipis melanjutkan kenaikan tiga hari berturut-turut. Meski demikian kami melihat mulai muncul tekanan pada indeks sekaligus mengakhiri sentimen positif dari perkembangan krisis hutang Yunani. Pekan ini, fokus investor masih pada faktor eksternal seperti berita krisis hutang, data makro ekonomi AS, serta dari dalam negeri seperti laporang keuangan emiten kuartal 3, data inflasi September, dan juga BI Rate. Secara teknikal, kami melihat indeks mulai membentuk doji star pada short term bullish rally, yang mengindikasikan adanya peluang reversal. Kisaran support-resistance hari ini 3.490-3.580. Saham pilihan : INTP, ANTM, ASRI, BSDE.

Indosurya:
Pada perdagangan Senin (3/10) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.494-3.521 dan resistance 3.578-3.607. IHSG membentuk three white soldier . Posisi candle mulai menjauhi lower bollinger bands. MACD masih mencoba membentuk golden cross dengan histogram negatif yang memendek. RSI, William's %R, dan Stochastic mencoba reversal dari area oversold meski masih sedikit tertahan. IHSG akhirnya menguat selama 4 hari perdagangan. Tetapi, penguatan ini belum dapat menyamai posisi tertinggi IHSG pada 22 September, saat terjadi penurunan. Kembali melemahnya bursa saham AS dan Eropa di akhir pekan dan adanya spekulan yang memanfaatkan kondisi tersebut diperkirakan akan menahan laju penguatan IHSG. Diharapkan rilis inflasi bisa direspon positif sehingga mampu menahan pelemahan, bila terjadi.

eTrading Securities:
IHSG pada Jumat (30/9) ditutup naik 11 point (+0.33%) ke level 3,549.03 dengan hampir seluruh sektor mengalami kenaikan kecuali basic-industry (-0.48%), misc-industry (-0.77%), infrastructure (-0.22%) dan finance (-0.40%) dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 13.04 juta lot atau setara dengan Rp12.10 triliun. Tercatat sebanyak 94 saham mengalami kenaikan, 117 saham mengalami penurunan, 69 saham tidak mengalami perubahan dan 173 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa kemarin a.l. UNVR, GGRM, TLKM, ASII dan ICBP sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. BMRI, INTP, PGAS, SMGR, dan BBNI.

Asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp165 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BMRI, ASII, ADRO, TLKM dan HRUM. Rupiah diperdagangkan menguat 46 point ke level Rp8,810 per US Dollar.

Secara teknikal, setelah mengalami kenikan empat hari berturut-turut Candlestick IHSG tampak membentuk pola Spinning Top mengindikasikan sinyal bearish reversal sementara dari pergerakan indikator tampak stochastic dan RSI masih bergerak uptrend. Pada perdagangan hari ini (3/10) perlu diwaspadai adanya aksi profit taking, diperkirakan IHSG akan bergerak pada range 3513-3590. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ICBP, HEXA, dan BHIT.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar