Senin, 03 Oktober 2011

Terjun 200 Poin, IHSG Paling 'Hancur' di Asia

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun bebas 200 poin akibat maraknya sentimen negatif yang beredar. Koreksi ini membuat IHSG jatuh paling dalam diantara bursa Asia.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.920 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.830 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG jatuh 50,029 poin (1,41%) ke level 3.499,003. Buruknya data ekonomi China serta krisis utang Eropa yang tak kunjung usai menjadi sentimen negatif.

Tekanan jual tak henti-hentinya terjadi sejak pembukaan perdagangan, bahkan indeks sempat hampir kembali ke level 3.300. Namun, koreksi IHSG masih belum terlalu besar.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG anjlok 143,596 poin (4,05%) ke level 3.405,436 dibayang-bayangi banyaknya sentimen negatif, antara lain lemahnya data ekonomi China, potensi gagal bayar Yunani dan potensi lambatnya pertumbuhan ekonomi dunia.

Memasuki perdagangan sesi II, tekanan jual semakin tinggi. Tak ada satu pun sentimen positif yang bisa membantu IHSG sehingga meluncur tajam.

Menutup perdagangan, Senin (3/9/2011), IHSG terjun 200,324 poin (5,65%) ke level 3.348,708. Sementara Indeks LQ 45 anjlok 38,418 poin (6,18%) ke level 584,218.

Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan laju inflasi di September 2011 cukup jinak mencapai 0,27%. Harga beras stabil, dan emas perhiasan masih menyumbang inflasi.

Tingkat inflasi yang terkendali itu tidak mampu menahan kejatuhan IHSG. Aksi jual tak hanya dilakukan investor asing tetapi juga investor domestik.

Pemodal asing yang sejak pagi sudah melepas saham, sore ini terpantau melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 531,962 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Indeks sektoral di lantai bursa selurunnya terkoreksi rata-rata lebih dari 6%. Hanya indeks sektor perdagangan yang terkoreksi paling 'tipis' yaitu hanya 4,7%.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 118.364 kali pada volume 4,517 miliar lembar saham senilai Rp 4,028 triliun. Sebanyak 5 saham naik, sisanya 279 saham turun, dan 22 saham stagnan.

Koreksi yang diderita IHSG merupakan yang paling buruk di Asia hari ini, ditempel bursa saham Hong Kong yang juga jatuh cukup dalam sekitar 4,4%. Bursa regional lainnya juga terpuruk di zona merah.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Hang Seng anjlok 770,26 poin (4,38%) ke level 16.822,15.
  • Indeks Nikkei 225 terpangkas 154,81 poin (1,78%) ke level 8.545,48.
  • Indeks Straits Times jatuh 57,55 poin (2,15%) ke level 2.617,61.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Taisho (SQBI) naik Rp 1.000 ke Rp 118.000, Sorini Agro (SOBI) naik Rp 150 ke Rp 2.300, Eterindo (ETWA) naik Rp 5 ke Rp 400, dan Verena (VRNA) naik Rp 4 ke Rp 125.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 4.700 ke Rp 58.950, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 3.450 ke Rp 35.800, Astra Agro (AALI) turun Rp 2.000 ke Rp 17.300, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 1.850 ke Rp 20.150.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar