Senin, 03 Oktober 2011

Euro mungkin terkoreksi hingga akhir Oktober

Euro mungkin terkoreksi hingga akhir Oktober
JAKARTA. Posisi euro semakin terpojok di hadapan sejumlah valuta dunia. Kurs euro terhadap dollar Amerika Serikat (EUR/USD), Jumat (30/9) lalu, menyentuh 1,3387. Ini adalah level terburuk euro terhadap dollar AS selama delapan bulan terakhir.

Euro juga jatuh terhadap yen Jepang dan franc Swiss. Pairing EUR/JPY merosot 1,3% menjadi 103,12. Sedangkan, euro terhadap franc Swiss (EUR/CHF) melorot 0,3% menjadi 1,215.

Kejatuhan euro dipicu meningkatnya kecemasan bahwa pengambil kebijakan di Uni Eropa tak mampu menyelesaikan krisis utang. Kondisi itu diperkuat ancaman default Yunani pada Oktober ini.

"Dua isu utama yang mendominasi pasar kini adalah masalah utang Eropa dan ketakutan menurunnya perekonomian global. Pelaku pasar masih menghindari risiko. Itulah yang menopang dollar AS dan mata uang safe haven lainnya," ujar Vassili Serebriakov, analis Wells Fargo & Co. di New York, kepada Bloomberg, Sabtu (1/10).

Kepala Riset Divisi Tresuri Bank BNI Nurul Eti Nurbaeti melihat euro masih akan tertekan. "Data unemployment rate Eropa diprediksi stagnan. Ini bisa mengganjal laju euro," ujar dia. Nurul memperkirakan pada minggu ini support EUR/USD di 1,330 dengan resistance di posisi 1,37.

Kepala Riset Real Time Futures, Wahyu Tribowo Laksono, melihat Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin akan memangkas suku bunga 0,25%. Ini akan menekan posisi euro hingga akhir Oktober.

"Sampai ada rencana yang pasti mengenai pencegahan default Yunani, masih ada risiko euro jatuh lebih dalam," ujar Wahyu. Dia memprediksi, EUR/USD pada akhir Oktober nanti berpotensi melemah ke 1,300. EUR/JPY bisa melemah ke 103,00 dan berlanjut menuju 101,93.

Tapi jika investor menilai pemangkasan bunga adalah jalan keluar layaknya bailout, euro bisa menanjak. "Penurunan bunga biasanya menekan valuta. Tapi ketika itu dianggap solusi, peluang rebound terbuka," tambah Wahyu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar