Senin, 03 Oktober 2011

Goldman Sachs: Risiko Resesi AS Tinggi

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Risiko meningkat bahwa AS bisa jatuh ke dalam resesi dangkal, yang dapat menaikkan pengangguran negara ini sampai 12 persen, menurut catatan tim ekonom Goldman Sachs untuk kliennya.

"Mendasarkan perkiraan kami ekonomi AS akan menghindari resesi, meskipun risiko tinggi dan meningkat," tulis Zach Pandl, orang berpengaruh dari tim yang dijalankan oleh perusahaan Jan Hatzius seperti dilansir CNBC. "Resesi AS saat ini akan menyakitikan," ujar Goldman.

Secara khusus, perumahan dan pasar mobil tumbuh pada tingkat minimal, sehingga kemungkinan benar-benar tidak ada banyak ruang untuk turun, menurut catatan. S & P 500 kuartal terburuk sejak krisis keuangan pada 2008, dengan penurunan 14 persen.

Investor akan melihat apakah risiko resesi meningkat dari pengumuman manufaktur dan perekonomian jasa yang dirilis pekan ini. Laporan pekerja September akan diumumkan Jumat.

Produk domestik bruto kemungkinan menyusut 1,4 persen selama resesi dangkal, lebih kecil dari penghematan 2,3 persen. Kabar baik saat ini adalah bahwa sistem perbankan dalam kondisi jauh lebih baik daripada selama sektor itu diguncang oleh kerugian besar pada tahun 2008, menurut perusahaan. Kabar buruknya adalah bahwa langkah-langkah kebijakan moneter dan fiskal yang dapat mempercepat pemulihan ini (atau memiliki persepsi) maxed out. "Kendala untuk fokus pada kebijakan pengurangan defisit di Kongres dan mungkin persepsi bahwa kebijakan moneter telah mencapai batasnya negatif," tulis ekonom.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar