Senin, 03 Oktober 2011

Rupiah berpeluang kembali menguat

Rupiah berpeluang kembali menguat
JAKARTA. Analis menilai, hari ini nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) berpeluang kembali menguat. Apalagi, rupiah sudah tertekan cukup dalam sepanjang pekan lalu. Pekan lalu mata uang di kawasan Asia, termasuk rupiah, mengalami penurunan terburuk sejak krisis di 1997.

Hari ini pemerintah akan kembali mengumumkan data inflasi serta neraca perdagangan Indonesia. Analis memprediksi data-data kinerja ekonomi bakal positif, sehingga bisa meniupkan sentimen positif bagi rupiah.

Kepala Riset Divisi Tresuri BNI Nurul Eti Nurbaeti menganalisis, Indonesia akan mencetak surplus di neraca perdagangan September. Laju inflasi juga masih terkendali. "Peluang rupiah menguat terbuka," kata dia, Jumat (30/9).

Lelang Surat Utang Negara (SUN) turut menopang rupiah. Selasa (4/10) nanti, pemerintah akan kembali melelang lima seri SUN dengan target indikatif Rp 6 triliun.

Nurul juga yakin Bank Indonesia (BI) akan terus menjaga nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi. "BI akan terus menjaga supaya tidak lebih banyak dana jangka pendek yang keluar dari Indonesia," sebut dia.

Meski begitu, para analis menilai rupiah belum bisa menguat secara signifikan. "Kita masih melihat investor global melakukan penyesuaian posisi seiring dengan risk aversion," kata Roy Teo, analis ABN Amro Private Bank seperti dikutip Bloomberg, akhir pekan lalu.

Proyeksi Nurul, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS hari ini akan berada di kisaran Rp 8.700 - Rp 8.850.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar