Senin, 03 Oktober 2011

RI Siapkan Opsi Terburuk Pangkas Target Pertumbuhan di 2012

Nusa Dua - Pemerintah tetap mematok target pertumbuhan ekonomi 2012 sebesar 6,7%. Meskipun skenario terburuk akan disiapkan termasuk mengoreksi asumsi pertumbuhan lebih cepat jika krisis global tahun depan semakin parah.

"Kita akan terus proses RAPBN 2012 dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 6,7%, tapi kita juga menyampaikan kewaspadaaan, kalau ternyata perekonomian global ternyata memburuk dan akan ada dampak ke Indonesia, kita akan mengajukan APBN-P lebih awal dari yang direncanakan. Tapi forum sekarang kita tidak mengubah asumsi 6,7%," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo usai membuka forum The 2011 Asian Roundtable on Corporate Governance, di Nusa Dua, Bali, Senin (3/10/2011)

Ia mengatakan target 6,7% merupakan hasil nota keuangan yang disampaikan Presiden SBY dan hasil Musrenbang Maret 2011 yang memperkirakan pertumbuhan 6,4%-6,8%. Agus mengakui kondisi global saat ini lebih buruk dari apa yang diperkirakan pemerintah.

"Kita kira masalah di Yunani, Irlandia, Portugal, itu sudah akan tertangani. Tapi sudah melebar sampai ke Italia. Bahkan di pemerintah terus berkomunikasi di DPR," katanya.

Agus memperkirakan pada triwulan III-2011 ini pertumbuhan ekonomi akan mencapai diangka 6,6%. Sementara total pertumbuhan sepanjang 2011 akan berada ke angka 6,45%,

"Kami memang melihat bahwa kalau seandainya investasi di Indonesia dan pertumbuhan sektor-sektor seperti yang kita amati terakhir ini bisa terjaga itu Indonesia mungkin bisa mencapai 6,5-6,6% di Q3. Walaupun satu tahun 6,5% adalah yang akan kita capai," katanya

Ia mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi global. Pertumbuhan ekonomi global sudah ada revisi dari 4,4% menjadi 4% di tahun ini ."Kalau seandainya ekonomi dunia itu terus menunjukan kondisi seperti sekarang, itu bisa koreksinya di tahun depan bisa turun jadi 3%," katanya.
(hen/dnl)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar