Jumat, 09 Desember 2011

IMF: Hindari Resesi, Hong Kong Perlu Stimulus

Cameron: Inggris tak Akan Pernah Bergabung ke Euro
INILAH.COM, Jakarta - Hong Kong mungkin perlu untuk berdiri di belakang beberapa bank dan deposito untuk menghindari krisis utang Eropa yang memburuk dan menyebabkan ekonomi global merosot.

Hal ini disampaikan Nigel Chalk, Kepala Misi Dana Moneter Internasional China. "Dalam sebuah skenario terburuk, pemerintah mungkin harus menaruh jaminan beberapa cadangan dalam sistem perbankan seperti yang mereka lakukan pada 2008 saat bangkrutnya Lehman Brothers," ujar Chalk dalam sebuah wawancara dengan televisi Bloomberg Washington.

IMF melihat rendahnya probabilitas dalam situasi seperti ini. Itu menunjukkan dalam laporan yang dikeluarkan hari ini.

"Hong Kong harus siap untuk memberikan stimulus fiskal dengan cepat dan signifikan seperti melakukan pemotongan pajak, subsidi bagi masyarakat miskin dan bergulirnya kembali beberapa properti yang tertahan," tulis laporan IMF.

Resesi mungkin saja terjadi di kota ini adalah % u201Cpossible % u201D untuk kota ini dengan ekspor yang memburuk dan pemerintah akan memudahkan pengendalian properti di tengah kemerosotan harga, Sekretaris keuangan John Tsang mengatakan minggu ini.

Menurut Chalk, situasi ekonomi global yang memburuk bisa dengan sangat mudah mendorong Hong Kong memasuki resesi kembali. "Mereka harus benar-benar menjaga mesiu mereka yang kering, siap untuk bereaksi jika diperlukan dan seperti yang saya katakan sebagian besar dari reaksi harus dilakukan dari sisi fiskal," tukasnya.

IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Hong Kong melambat ke 4% pada tahun 2012 dari 5,75 persen tahun ini, yang disebabkan permintaan ekspor yang lemah. Kota ini bisa berakhir dengan tingkat pertumbuhan yang mendekati nol dan mungkin negatif dalam kemerosotan global.

Hong Kong nyaris dan bisa menghindari resesi pada kuartal ketiga dengan pertumbuhan 0,1 persen dari tiga bulan sebelumnya, akibat rendahnya pengangguran dan wisatawan dari China yang mendorong konsumsi saat terjadi krisis Eropa yang menyeret ekspor.

CEO Donald Tsang bulan lalu mengatakan kota ini mungkin melihat beberapa kuartal buruk dan pertumbuhan dapat turun menjadi 2% tahun depan, dari perkiraan resmi 5% pada tahun 2011. Sementara pasar properti kota ini jelas melambat. Hong Kong harus reverse beberapa langkah-langkah yang memperlambat properti hunian dari tekanan dari guncangan eksternal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar