Jumat, 09 Desember 2011

Kebijakan Eropa mengecewakan, Wall Street tumbang

Kebijakan Eropa mengecewakan, Wall Street tumbang
NEW YORK. Bursa saham Amerika Serikat (AS) tumbang, mematahkan reli yang berlangsung tiga hari sebelumnya. Sentimen negatif mewarnai pasar setelah European Central Bank (ECB) meredam spekulasi yang berkembang terkait rencana peningkatan pembelian obligasi di zona Euro. Apalagi, Jerman menolak beberapa proposal untuk memerangi krisis pada pertemuan Uni Eropa yang dimulai kemarin.

Indeks Standard & Poor's 500 ditutup jatuh 2,1% ke posisi 1.234,35 pada pukul 4 sore waktu New York. Seluruh sektor yang diperdagangkan di S&P 500 tertekan, di mana koreksi sektor keuangan mencapai 3,7%. Sementara, indeks Dow Jones Industrial Average tergelincir 1,6% ke 11.997,70.

Michael Shaoul, Chairman of Marketfield Asset Management menilai, investor terpancing untuk membawa dananya keluar dari pasar. "Pemimpin Eropa membuat kekacauan dalam pertemuan yang sangat diharapkan bisa mengatasi krisis. Maka, orang-orang bersiap untuk kondisi yang terburuk," katanya di New York.

Komentar dari Presiden ECB Mario Draghi menyebabkan pasar global bergolak. Dia menyebut, bank sentral Eropa tak akan melakukan intervensi besar-besaran pada penerbitan obligasi sejumlah anggota Uni Eropa. Dia juga menyangkal telah mengisyaratkan ECB akan mendukung inisiatif peningkatan pembelian obligasi.

Koreksi pasar kian dalam setelah Reuters melaporkan, Jerman menentang beberapa langkah untuk memerangi krisis yang sedang dibahas di pertemuan pemimpin Uni Eropa, di Brussels. Termasuk rencana menerbitkan obligasi umum zona euro, atau menjalankan dana talangan sementara dan permanen secara bersamaan.

Saham-saham perbankan, seperti Morgan Stanley, Citigroup Inc., dan JPMorgan Chase & Co. tumbang setidaknya 5,2%. Sementara itu, saham Alcoa Inc., Intel Corp., dan General Electric Co. juga terpangkas lebih dari 2,5%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar