Rabu, 01 Juni 2011

Bursa China Ditutup Turun, Respon Data Manufaktur

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham China pada perdagangan Rabu (1/6) ditutup mendatar. Pasar dihinggapi kekhawatiran ekonomi dunia yang lesu sehingga terjadi koreksi sektor pertanian dan otomotif.

Indeks Shanghai naik 0,9% jadi 2.743,57. Shenzhen naik 0,9% atau 10,39 poin ke 1.122,29. Sementara indeks Nikkei naik 25,88 poin atau 0,3%, menjadi 9.719,61. Indeks Topix naik 0,93 poin atau 0,1% menjadi 839,41.

Pasar diperkirakan masih bearish karena ketidakpastian dalam situasi domestik. "Pasar masih belum mengatasi kelemahan baru-baru ini. Investor masih mencari tanda-tanda mengenai rencana Beijing untuk kebijakan moneter," kata Li Lei, seorang analis dengan Gold State Securities di Hong Kong, yang dikutip dari yahoo.finance.com.

Sementara kecemasan tentang perlambatan tajam ekonomi China masih menjadi fokus sebagian besar pasar. Namun, kekhawatiran harga konsumen menghadirkan dilema kebijakan bagi otoritas.

Data terbaru menunjukkan manufaktur China tumbuh lebih lambat pada bulan Mei. Hal ini meningkatkan kekhawatiran tentang prospek pertumbuhan. Pembelian resmi indeks manajer turun untuk bulan kedua berturut-turut 52,0 Mei dari 52,9 pada bulan April. Sementara HSBC Cina Manufacturing Purchasing Manager Index turun ke level terendah 10 bulan terakhir di 51,6 untuk Mei dari 51,8 pada bulan April.

Reading PMI di atas 50 menunjukkan adanya ekspansi dalam kegiatan manufaktur, sedangkan membaca di bawah 50 menunjukkan kontraksi.

Sementara saham Jepang dengan eksposur yang relatif tinggi ke China mengungguli indeks secara luas. Komatsu naik 1,3%, sedangkan Hitachi menambahkan 0,6%. Pabrik pembuat teknologi otomatisasi Fanuc ditutup naik 1,4%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar