Rabu, 01 Juni 2011

UNSP targetkan kontribusi oleokimia tahun ini bisa mencapai 20%

UNSP targetkan kontribusi oleokimia tahun ini bisa mencapai 20%
JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) optimistis tahun ini kontribusi pendapatan perseroan dari segmen oleokimia bisa meningkat dibandingkan tahun lalu. Pada 2010, kontribusi penjualan oleokimia hanya mendekati 1% dari total penjualan UNSP atau sekitar Rp 21,6 miliar.

"Tahun ini diharapkan oleokimia berkontribusi sebesar 20% dari total penjualan," ujar Presiden Direktur UNSP Ambono Janurianto, Rabu (1/6).

Segmen oleokimia alias produk turunan dari kelapa sawit mulai berkontribusi pada penjualan perseroan sejak tahun lalu. UNSP memliki pabrik pengolahan fatty acid di Tanjung Morawa berkapasitas 160 ton per hari dan mulai beroperasi sejak Desember 2010. Sementara di Kuala Tanjung terdapat empat pabrik pengolahan, yakni kernel crushing plant, palm oil refinery plant, fatty acid plant, dan fatty alcohol plant.

"Kami akan konsentrasi di produk turunan dan mengoptimalkan produksi dari pabrik yang ada," ujar Ambono.

Agar optimalisasi dan peningkatan tersebut tercapai tahun ini UNSP menganggarkan US$ 40 juta sebagai belanja modal segmen oleokimia. Angka ini jauh lebih besar dibandingkan alokasi untuk belanja operasional yang mencapai US$ 10 juta.

"Sumber dana belanja modal dari hasil right issue tahun lalu," tandas Ambono.

Hampir 90% produk oleokimia UNSP sudah memiliki pembeli di pasar internasional. Bahkan, UNSP sudah mengikat kontrak penjualan produk turunan ini, terutama alkohol dengan Procter and Gambler (P&G) selama lima tahun.

"Oleokimia ini permintaannya sedang meningkat baik di negara maju maupun berkembang. Selain itu, dari oleokimia kita bisa dapat manfaat pajak ekspor," jelas Ambono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar