Rabu, 01 Juni 2011

IHSG masih Tetap akan Menguji Level 3.872

INILAH.COM, Jakarta - Pergerakan IHSG pada perdagangan Rabu (1/6) diprediksi melanjutkan penguatan dengan menguji level 3.872 lagi. Pasar menunggu pengumuman data BPS dengan ekspektasi deflasi.

Demikian diungkap pengamat pasar modal, Desmond Wira kepada INILAH.COM, kemarin. "Kalau dilihat untuk besok (hari ini), ada peluang besar IHSG melanjutkan penguatan. Apalagi data inflasi mei kalau saya perkirakan tidak akan terl alu buruk. Bahkan kalaupun inflasi tidak terlalu tinggi. Jadi ada potensi BIrate akan tetap. Jadi saham bisa terdorong naik lagi. Prediksi saya IHSG akan bergerak di range 3.820-3.872," jelasnya.

Sementara Wall Street dini hari tadi ditutup menguat dengan prospek paket bailout Yunani. Saham Intel menguat 1,4%. Indeks Dow Jones naik dengan rata-rata saham bluechip naik 1%. Untuk indeks S&P naik 14 poin dan indeks Nasdaq didukung saham teknologi berat naik 38 poin atau 1,4%.

Pergerakan IHSG sebenarnya masih berada pada pola konsolidasi. Kalau dari sisi teknikal saat ini membentuk pola segitiga tapi melebar. Jadi sebenarnya kenaikan ini mungkin hanya sementara. "Kalau besok (hari ini) deflasi atau inflasi tapi kecil, BI rate tetap, saham perbankan bisa naik, tidak cuma perbankan tapi hampir semua saham bisa naik terutama dari perbankan, otomotif dan konsumsi."

Saham yang perlu dicermati ASII, BBRI, ADRO, AKRA, BHIT. Pergerakan IHSG beberapa hari ini mengikuti bursa regional dan eropa, seperti yang terjadi kemarin. Di dalam negeri, investor masih menanti data inflasi, tapi akhirnya terdorong bursa regional dan eropa. Termasuk melemahnya dolar AS

Volume transaksi pada perdagangan kemarin, yang cukup besar dimotori saham bigcap. Ini menunjukkan investor cukup bergairah untuk mengoleksi saham. Berbeda dengan beberapa hari lalu yang hanya diwarnai saham lapis kedua dan ketiga.

IHSG kemarin ditutup naik 10,8 poin atau 0,28% ke 3.836,97. Volume perdagangan 9,1 miliar saham senilai Rp7,2 triliun. IHSG mengalami net foreign buy mencapai Rp237,3 miliar dengan penjualan asing sebesar Rp2 triliun dan pembelian asing mencapai Rp2,2 triliun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar