Rabu, 01 Juni 2011

Saham ADRO Lebih Atraktif untuk Bulanan

INILAH.COM, Jakarta – Laju saham ADRO, Rabu (1/6) diprediksi menguat terbatas seiring kenaikan kemarin yang diiringi besarnya volume transaksi. Tapi, untuk durasi bulanan, saham ini jauh lebih atraktif.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo mengatakan, potensi penguatan saham PT Adaro Energy (ADRO) hari ini salah satunya karena faktor teknikal setelah penguatan kemarin diiringi besarnya volume transaksi. Hanya saja penguatannya semakin terbatas.

Setelah itu, lanjut Praska, saham batu bara ini berpeluang terkoreksi untuk melanjutkan penguatan berikutnya. Kondisi itu, bisa dilihat dari pola-pola pergerakan harga ADRO selama ini. “Karena itu, hari ini, ADRO cenderung menguat terbatas ke level Rp2.500 dan Rp2.400 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (31/5).

Pada perdagangan Selasa (31/5) saham ADRO ditutup menguat Rp75 (3,15%) ke level Rp2.450 dari posisi sebelumnya Rp2.375. Harga intraday tertingginya mencapai Rp2.475 dan terendah Rp2.375. Volume transaksi mencapai 319,7 juta unit saham senilai Rp777,1 miliar dan frekuensi 4.867 kali.

Karena potensi penguatannya terbatas dan terancam koreksi, saham ADRO sangat atraktif untuk jangka menengah. Kalaupun jangka pendek, minimal 1-2 bulan ke depan. “ADRO lebih oke untuk bulanan bukan untuk mingguan atau harian,” timpal Praska.

Sebab, imbuhnya, secara teknikal, jika tembus Rp2.500, saham ini bisa menguat ke level Rp2.650-2.700. Dia memaparkan, dari sisi ini, harga saham ADRO masih legging dibandingkan saham-saham batu bara yang lain. “Pada saat saham-saham batu bara yang lain naik, harga ADRO cenderung tertinggal,” tuturnya.

Selain faktor teknikal, potensi gain di saham ADRO juga karena penggeraknya yaitu permintaan batu bara dari India, China dan Jepang untuk kebutuhan industri mereka. Hanya saja, ADRO lebih tepat untuk jangka menengah sehingga investor harus lebih sabar. “Berbeda dengan saham BUMI (PT Bumi Resources) dan BORN (PT Borneo Lumbung Energi) yang volatilitasnya sangat menarik,” ungkapnya.

Dia menegaskan, untuk hari ini, ADRO berpeluang melanjutkan penguatan menuju Rp2.500. Tapi, penguatannya relatif terbatas. Tapi, kondisi itu, sangat tergantung pada kondisi bursa luar negeri. “Untuk lebih aman, lebih baik beli untuk durasi bulanan,” tandas Praska.

Apalagi, dari sisi fundamental pun, saham ini sangat menarik. Memang, dari sisi perbandingan industri, Price Earning Ratio (PER) ADRO saat ini cukup mahal di level 34 kali dibandingkan BUMI, PT Indo Tambang Raya (ITMG) atau PT Tambang Bukit Asam (PTBA). “Tapi, secara fundamental, prospek ADRO masih menjanjikan,” tukasnya.

Sebab, ADRO fokus pada batubara untuk eskpor. Pada saat yang sama, potensi permintaan batu bara di kuartal III/2011 yang cenderung naik membuat saham ini semakin menjanjikan. Karena itu, secara fundamental, Praska menargetkan harga saham ADRO di level Rp2.650 untuk 2011.

Tapi, secara teknikal, target ini berpeluang terlampaui karena faktor level-level psikologis teknikal yang mendorong ADRO naik lebih tinggi lagi. “Saya rekomendasikan ADRO, buy on weakness di level Rp2.400 atau Rp2.425 lalu hold dengan target sell di level Rp2.475 atau Rp2.500,” imbuh Praska. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar