Senin, 09 Mei 2011

Terhadang Profit Taking, IHSG Terkoreksi 13 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 13 poin untuk perdagangan hari keduanya secara berturut-turut. Aksi ambil untung di saham-saham konsumer dan bank memaksa IHSG bertahan di zona merah.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat di Rp 8.560 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu di Rp 8.590 per dolar AS.

Mengawali perdagangan awal pekan pagi tadi, IHSG dibuka turun tipis 0,190 poin (0,01%) ke level 3.798,364. Anjloknya harga komoditas membuat IHSG bergerak tak semangat.

Sepanjang perdagangan sesi I, IHSG bergerak fluktuatif diantara zona merah dan hijau sebelum akhirnya melemah hingga penutupan sesi I.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG terkoreksi tipis 8,249 poin (0,22%) ke level 3.790,305. Profit taking melanda saham-saham berbasis konsumer dan finansial, terutama bank.

Penguatan saham-saham perkebunan menopang jatuhnya indeks dengan penguatan yang cukup signifikan. Pergerakan indeks sepanjang perdagangan sesi II masih berfluktuatif dengan kecenderungan melemah.

Mengakhiri perdagangan awal pekan, Senin (9/5/2011), IHSG ditutup terkoreksi 13,104 poin (0,35%) ke level 3.785,450. Sementara Indeks LQ 45 ditutup melemah 3,220 poin (0,47%) ke level 674,393.

Mayoritas indeks sektoral di Bursa Efek Indonesia (BEI) terpuruk di zona merah, tekanan profit taking semakin tinggi mendekati menit-menit penutupan perdagangan. Bahkan IHSG sempat jatuh hingga ke level 3.777,509.

Belum ada sentimen positif yang bisa mengangkat IHSG. Investor masih cenderung melakukan aksi tunggu sambil menanti Bank Indonesia (BI) mengumumkan tingkat suku bunga acuan alias BI Rate.

Sudah waktunya investor asing ambil untung, pada perdagangan hari ini tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) tipis senilai Rp 87,886 miliar di seluruh pasal. Pasalnya, sepanjang pekan lalu, pemodal asing sudah mengakumulasi pembelian bersih sebanyak Rp 1,54 triliun.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 117,047 kali pada volume 4,573 miliar lembar saham senilai Rp 3,963 triliun. Sebanyak 114 saham naik, 111 saham turun, dan 107 saham stagnan.

Bursa Jepang melemah pada penutupan hari ini setelah pemerintah setempat menutup daerah seputar reaktor nuklir yang membuat ekonomi menjadi terpuruk. Sementara bursa regional lainnya masih mampu cetak poin.

Berikut kondisi bursa-bursa di Asia di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 9,14 poin (0,32%) ke level 2.873,03.
  • Indeks Hang Seng menguat 176,86 poin (0,76%) ke level 23.336,00.
  • Indeks Nikkei 225 melemah 64,82 poin (0,66%) ke level 9.794,38.
  • Indeks Straits Times melesat 40.00 poin (1,29%) ke level 3.139,52.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Sona Topas (SONA) naik Rp 675 ke Rp 3.375, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 400 ke Rp 23.800, Astra Agro (AALI) naik Rp 350 ke Rp 23.750, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 250 ke Rp 47.600.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam katagori top losers antara lain Merck (MERK) turun Rp 500 ke Rp 100.000, Indocement (INTP) turun Rp 300 ke Rp 16.700, United Tractor (UNTR) turun Rp 300 ke Rp 23.400, dan Indospring (INDS) turun Rp 200 ke Rp 11.000.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar