Senin, 09 Mei 2011

Harga minyak rebound dari penurunan mingguan terbesar sejak 2008

Harga minyak rebound dari penurunan mingguan terbesar sejak 2008
MELBOURNE. Kontrak harga minyak di New York melesat. Pergerakan harga minyak rebound dari penurunan terbesar mingguan sejak 2008. Salah satu penyebabnya, AS menambah lebih banyak lapangan pekerjaan pada April lalu yang melampaui prediksi analis. Hal ini memberikan sinyal kalau permintaan minyak di AS akan kembali pulih.

Data Departemen Tenaga Kerja AS yang dirilis 6 Mei lalu menunjukkan, jumlah karyawan yang digaji bertambah 244.000 pada bulan lalu. Angka tersebut lebih besar dari prediksi analis yang mematok pertambahan sebesar 185.000.

Pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran Juni di New York Mercantile Exchange naik US$ 1,69 menjadi US$ 98,87 per barel. Pada pukul 08.32 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di level US$ 97,92 per barel. Pada 6 Mei lalu, harga minyak melorot US$ 2,62 atau 2,6% menjadi US$ 97,18 per barel. Ini merupakan harga terendah sejak 15 Maret lalu.

Di sepanjang minggu lalu, harga minyak sudah anjlok 14,7% dan merupakan penurunan paling besar sejak Desember 2008. Jika dibandingkan, di sepanjang tahun ini harga minyak sudah naik 27%.

Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran Juni di ICE Futures Europe exchange. Kontrak yang sama turun US$ 1,67 atau 1,5% menjadi US$ 109,13 per barel pada 6 Mei lalu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar