Kamis, 01 Desember 2011

Menu Sesi Dua: Saham Logam BUMN & Batu Bara

INILAH.COM, Jakarta – Hingga penutupan, IHSG bakal kokoh pada teritori positif seiring Fed dan 5 bank sentral utama menjamin ketersediaan likuiditas. Pilih saham tambang logam dan batu bara.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya memperkirakan, indeks saham domestik akan bertahan pada zona hijau hingga penutupan. “Indeks memiliki resistance 3.838 dan support 3.745,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Kamis (1/12).

Menurutnya, jika tembus resistance tersebut, indeks terbuka peluang untuk bertenger di atas 3.900-3.925 yang menjadi target harga akhir 2011. “Posisi IHSG saat ini, sudah confirm bullish menuju posisi akhir tahun itu,” tandasnya.

Penguatan indeks hari ini, lanjut Willy, salah satunya dipicu oleh sentiment positif setelah adanya koordinasi yang coba dilakukan oleh Federal Reserve bersama 5 bank sentral utama lainnya sebagai upaya menjamin ketersediaan dana bagi sektor perbankan yang tengah terpuruk akibat masalah utang di zona Eropa.

Menurutnya, bagi zona Eropa sebenarnya gampang jika benar-benar ingin menyelesaikan masalah. Karena itu, indeks Dow Jones naik signifikan hampir 500 poin yakni 490,05poin (4,24%) ke level 12.045,7yang diikuti penguatan bursa-bursa saham di Asia.

Kondisi itu, lanjut Willy diperkuat oleh keputusanPeople’s Bank of China yang menurunkan Giro WajibMinimum bagi perbankan sebesar 50 basis poin mulaiberlaku 5 Desember. “Hal ini diharapkan dapat menambah pemasukansebesar 350 miliar yuan atau setara US$55 miliardanmendongkrak performa ekonomi negeri tirai bambuitu,” ujarnya.

Sementara itu, meski terjadi inflasi November yang dirilis 0,34% dari bulan sebelumnya deflasi 0,12%, inflasi tahunan masih tetap terjaga di level rendah. Inflasi year on year November di level 4,15% dan 3,2% (year to date). “Jadi, inflasi tetap di zona aman sehingga tidak ada kekhawatiran bagi market kita,” paparnya.

Di atas semua itu, Willy merekomendasikan positif saham-saham energi gas dan tambang logam BUMN. Ia juga merekomendasikan saham-saham sektor pertambangan batu bara. Saham-saham pilihannya adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGAS) dengan target Rp3.500-3.600 akhir tahun, PT Timah (TINS), PT Aneka Tambang (ANTM), dan PT International Nickel Indonesia (INCO).

Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN), PT Indo Tambang Raya (ITMG), dan PT Harum Energy (HRUM). “Saya rekomendasikan strong buy saham-saham tersebut,” imbuh Willy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar