Kamis, 01 Desember 2011

Cari Saham Likuid, Hindari Saham Gorengan

INILAH.COM, Jakarta – IHSG berpotensi melanjukan penguatan hingga akhir pekan. Tapi, volume transaksi masih sepi. Karena itu, trading cepat pada saham likuid dan hindari saham ‘gorengan’.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, transaksi di market saat ini masih cooling down. Karena itu, pilih saham-saham yang sudah mulai naik saja. Cari saham yang stochastic-nya sudah mendekati 20-an.

Saat ini, menurut Irwan, kebanyakan orang kebingunan. Karena itu, harus mengatur money management sambil menunggu pasar bergerak agresif. Carilah saham-saham yang likuid dan hindari saham-saham gorengan. “Kalau grafiknya sudah di level 80-an, dan menunjukkan balik arah melemah, jual saja,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Rabu (30/11) Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG ) ditutup menguat 27,31 poin (0,74%) ke level 3.715,08. Harga intraday tertingginya mencapai 3.719,948 dan terendah 3.679,208. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 3,82 poin (0,59%) ke level 656,408. Berikut ini wawancara lengkapnya:

Setelah berakhir positif, bagaimana Anda melihat arah market berikutnya?
IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatan untuk menembus 3.800 hingga akhir pekan. Sebab, setelah support 3.580 kuat, indeks mengarah ke resistance 3.875 yang juga belum terpecahkan. Tapi, saya belum begitu yakin, level 3.875 bisa terpecahkan pekan ini. Kecuali, jika ada kejadian yang positif signifikan di Eropa yang jadi fokus pasar saat ini.

Bagaimana dengan sentimen fundamental?
Semalam, dirilis data AS penting yakni ADP Employment Change dan hari ini akan dirilis ISM Manufacturing Index. Data tersebut cukup menentukan pergerakan indeks Dow Jones. Jika data tersebut positif dan Dow Jones naik signifikan, IHSG berpeluang memecahkan 3.875-nya.

Tapi, jika data tersebut dirilis biasa-biasa saja, IHSG akan bergerak dalam kisaran lebar dengan support 3.580 dan resistance 3.875. Sementara itu, untuk support-resistance harian, agak sulit ditebak karena faktor krisis utang Eropa. Karena itu, kisarannya menjadi lebar.

Bagaimana Anda melihat Eropa?
Sejauh ini, Eropa masih terus mengatasi persoalannya dengan meeting dan terus meeting. Pada sela-sela meeting itu, selalu ada hal yang mengejutkan pasar baik negatif maupun positif. Setelah The Economic and Finansial Affairs Council (Ecofin) meeting dua hari terakhir, akan ada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Uni Eropa pada Jumat, 9 Desember 2011. Perhatian pada Eropa jadi prioritas.

AS sendiri bagaimana?
AS tidak begitu jadi perhatian. Sebab, data-data di AS cukup positif setelah data indeks sentimen konsumen yang dirilis jauh di atas ekspektasi. Indeks konsumen AS November ternyata dirilis 50 atau jauh di atas angka perkiraan 43,9 dan data sebelumnya (Oktober) 40,9.

Dalam situasi ini, bagaimana strategi trading-nya?
Pelaku pasar tetap buy dan sell dalam trading range jangka pendek. Jika saham yang dipegang sudah mendekati area resistance, segera realisasikan keuntungan dan alihkan pada saham-saham yang masih berada pada area support yang sudah menunjukkan pembalikan arah menguat. Cara bermain seperti ini, cenderung aman. Kecuali, jika level 3.875 dijebol.

Bagaimana jika indeks ternyata tak tembus resistance 3.875?
Selama IHSG masih berada dalam rentang 3.580-3.875, pertanda masih berada dalam trading range. Jadi, lupakan breakout saham, karena sekarang situasinya masih cooling down. Memang, ada beberapa saham yang memecahkan level resistance dan terus menguat. Tapi, itu hanya terjadi pada beberapa saham dan kebanyakan saham justru lebih banyak nyangkutnya. Kecuali saham gorengan. Karena itu, untuk beli saham, perhatikan stochastic-nya seperti apa. Jika cross over di bawah, saatnya beli tapi jika cross over di atas, saatnya jual.

Jika 3.875 berhasil ditembus?
Setelah 3.875 pecah, baru tinggalkan stochastic karena sudah bullish rally. IHSG saat ini masih cooling down. Pilih saham-saham yang sudah mulai naik saja dalam kondisi volume transaksi masih tipis dan sepi saat ini. Jadi, cari saham yang stochastic-nya sudah mendekati 20-an. Kalau grafiknya sudah di level 80-an, dan menunjukkan balik arah melemah, jual saja.

Carilah saham-saham yang likuid dan hindari saham-saham gorengan. Jika dari bawah sudah mulai naik, pertanda sinyal buy, tapi jika dari atas sudah mulai menukik, merupakan sinyal sell. Saat ini, kebanyakan orang kebingunan. Karena itu, harus mengatur money management sambil menunggu pasar bergerak agresif. Jadi, strateginya, hit and run. Untung 2-3% saja sudah lumayan. Capital gain 5% sudah sangat bagus.

Pelaku pasar, tak usah bicara capial gain 10%, karena gain seperti ini hanya dalam kondisi market normal. Jadi, berhati-hati saja. Jangan paksakan untuk trading kalau memang tidak ada saham yang menarik. Selama 3.875 belum terpecahkan, hilangkan perasaan ingin untung besar karena market belum kondisif. Untuk itu ada waktunya.

Kapan?
Tentang kapan, saya juga belum tahu. Tapi, paling tidak, jika 3.875 tembus, menandakan adanya kekuatan yang mendorong penguatan indeks. Bisa capital inflow atau kepercayaan baru dari investor sehingga indeks akan coba tembus resistance berikutnya 4.020 sebelum mencapai level tertingginya sepanjang sejarah 4.195. Untuk itu, butuh waktu. Target harga akhir 2011 adalah antara 3.900-4.000 yang merupakan level konservatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar